Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Fasilitas dan Profesionalitas PSS Sleman

26 Juni 2018   13:13 Diperbarui: 26 Juni 2018   13:33 1731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cristian Gonzales saat memulai debutnya di PSS Sleman. Foto : Topskor

Judul berita di sebuah media online edisi Minggu, 24 Juni 2018 itu tampak gagah : "Untuk Cristian Gonzales, PSS Sleman Habiskan Dana Ratusan Juta Rupiah."

Dana itu, menurut manajer PSS Sleman, Sismantoro yang menjadi sumber beritanya,  digunakan untuk memenuhi keperluan penginapan dan biaya lain yang diperlukan untuk Cristian Gonzales.

Untuk penginapan, biaya yang digelontorkan oleh PSS Sleman diperkirakan sebesar 90 juta rupiah sejak launching hingga lebaran hampir 60 hari dengan rincian untuk menginap per malam dipatok harga 750 ribu rupiah dan ditambah dengan biaya lainnya.

"Sementara masih tinggal di hotel. Tidak apa-apa, tidak masalah tinggal di hotel," kata Sismantoro yang mengaku tidak mempermasalahkan terkait penginapan tersebut.

Merujuk judul dan isi keterangan yang ada dalam berita itu, sekilas tampak betapa perhatiannya klub yang berjuluk Elang Jawa itu terhadap pemain bintangnya. Cristian Gonzales memang seorang pemain ternama yang dipinjam oleh PSS Sleman dari Madura United untuk mewujudkan ambisi klub itu naik kasta ke Liga 1 2019 mendatang.

Di media sosial soal besarnya biaya itu juga menuai pujian. Hal itu dinilai sebagai bentuk keseriusan PSS Sleman untuk merambah ke Liga 1, sekaligus menunjukkan transparansi klub itu.

Banyak pertanyaan yang bisa dimunculkan dari pertanyaan manajer PSS Sleman itu soal fasilitas menginap untuk seorang pemain bintang sekaliber Gonzales. Pertanyaan yang wajar untuk memberi gambaran yang jujur tentang profesionalitas dan transparansi bagi suporternya.

Fasilitas yang disampaikan itu juga menunjukkan bahwa pemain naturalisasi pertama di Indonesia itu masih merupakan pemain PSS Sleman, meski kontrak peminjamannya sudah dicabut oleh Madura United. Pencabutan itu disampaikan dalam konperensi pers oleh Manajer MU, Haruna Soemitro, 5 Mei 2018 lalu.

Keseriusan

Namun, keseriusan lainnya bisa dipertanyakan, semisal sejauh mana PSS Sleman memperjuangkan sang pemainnya agar bisa berlaga lagi membela klubnya?. Apakah benar sudah melayangkan gugatan ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang semena-mena melarang Gonzales bermain lagi, atau mengadu ke Baori (Badan Olahraga Indonesia) seperti pernah dilontarkan pada April 2018 lalu?.

Suporter Elang Jawa tentu tidak mau menanti terlalu lama untuk melihat kembali Gonzales turun membela klubnya, seperti ditunjukkan dengan dua kali tampil dan mencetak dua gol. Pernyataan soal fasilitas penginapan bukanlah hal yang patut dibanggakan karena itu normal saja.

Persib Bandung yang memakai jasa Michael Eissen pun tak pernah gembar-gembor berapa nilai yang telah dikeluarkan untuk tempat tinggal sang bintang tersebut selama dikontrak. Belum lagi fasilitas lainnya seperti mobil. Apakah Gonzales juga mendapatkan fasilitas mobil dari PSS Sleman, dan berapa nilainya?.

Arema FC juga tak pernah mengungkapkan ke publik berapa nilai yang sudah mereka keluarkan untuk pemain pentingnya seperti Arthur Cunha yang ditempatkan di Ijen Suites. Perumahan mewah itu sejak 2013 digunakan oleh Singo Edan untuk para pemain asingnya.

Gonzales sendiri saat di Arema FC diberi fasilitas penginapan di sebuah hotel mewah di Malang selama 6 bulan, sebelum ia mendapat rumah dan mobil. Pengeluaran yang tentu jauh melebihi apa yang telah diberikan oleh PSS Sleman, dan hingga kini pun tak pernah diberitakan oleh Arema FC kepada media berapa nilainya. Sikap profesional yang memang begitu seharusnya dilakukan oleh sebuah klub.

Jika ingin dianggap sangat peduli dan mau transparan, sekalian saja disebutkan berapa gaji Gonzales selama dikontrak oleh PSS Sleman?. Apakah sama saat ia bermain untuk Madura United atau Arema FC?.  Wartawan pun tinggal mengkonfirmasinya, terlepas dia mau berbicara atau tidak.

Jika terkait lagi soal profesionalitas, apakah Gonzales sudah digaji oleh PSS Sleman selama ia menjadi pemain berdasarkan surat kontrak peminjaman tanggal 15 April 2018?. Dalam kontrak itu jelas disebutkan hak pemain jadi tanggung jawab PSS Sleman sejak April 2018.

Ini yang harus berani dijelaskan oleh klub kebanggaan masyarakat Sleman tersebut. Tidak cuma bicara fasilitas penginapan yang di hotel, bukannya rumah, dan rasanya tidak etis hal itu disampaikan ke publik.

Seorang manajer tim Liga 2 mengatakan kepada saya, soal fasilitas bagi pemain itu merupakan masalah internal tim, tidak perlu sampai ke media. Orang luar tak perlu tahu sebenarnya, karena bisa jadi titik lemah dan dijadikan bahan psy war ke tim. "Kembali pada isi kontrak profesional saja,"tambahnya sambil tersenyum.

Apa yang diungkapkan oleh manajer PSS Sleman kepada media pada 24 Juni 2018 itu sangat tidak perlu. Apalagi El Loco sendiri, konon sejak 10 Juni 2018 sudah tidak lagi tinggal di hotel Rich, Yogyakarta yang salah satu pemiliknya adalah CEO PSS Sleman.

Maka menarik dinanti langkah profesional apa yang akan diambil oleh manajemen PSS Sleman menyangkut Gonzales. Apakah tetap memperjuangkan haknya sebagai klub yang sudah membayar "mahar" peminjaman lalu diputus begitu saja dalam konperensi pers oleh Madura United, atau nrimo saja diperlakukan seperti itu.

Begitu juga sejauh mana keberanian Elang Jawa itu mengepakkan sayap menggugat PT LIB yang melarang El Loco berlaga, beberapa menit sebelum laga tandang menghadapi Persegres Gresik, 6 Mei 2018 lalu, sehari saja setelah pencabutan kontrak peminjaman?.

Langkah-langkah seperti itu akan lebih mengembalikan martabat PSS Sleman, menaikkan gengsinya ketimbang gembar-gembor soal fasilitas penginapan untuk pemainnya. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun