Keanehan lain adalah keputusan denda sebesar Rp 100 Juta bagi Persipura yang menjamu Madura United dalam laga di Stadion Mandala, Jayapura pada 19 Mei 2018 malam. Persipura dianggap melakukan protes berlebihan terhadap wasit.
Padahal pertandingan yang membuat Madura United pulang dengan rasa malu, karena kalah enam gol tanpa balas itu, berjalan normal, tanpa adanya protes berlebihan. Bahkan tak ada kontak fisik yang terjadi.
Laporan pertandingan di website liga indonesia pun tak menyebut adanya protes berlebihan dari pemain Persipura. Bahkan dua kartu kuning yang diberikan untuk pemain Madura United dan Persipura pun tak disinggung.
Suara-suara nyinyir itu rupanya memerahkan telinga Komdis dan PSSI, hingga mereka meralat dasar hukuman bagi Persipura itu, dari "Melakukan protes berlebihan terhadap wasit" menjadi "Menyalakan kembang api". Sedang nilai denda tidak berubah, tetap Rp 100 juta.
Bagaimanapun hal yang mungkin merupakan "kesalahan kecil" bagi Komdis PSSI itu, ditambah lagi lolosnya denda untuk 6 kartu kuning yang diterima Borneo FC, harus disadari akan mencerderai kepercayaan publik terhadap kualitas lembaga itu. Â
Terlebih dalam beberapa bulan ini sudah terlihat upaya sungguh-sungguh dari PSSI untuk melakukan berbagai perbaikan, tentu disayangkan jika harus dicederai dengan keteledoran atau gegabah dalam memutuskan sesuatu. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H