"Pada akhirnya kita akan memutuskan secara cepat, sampai hari ini kita belum mengambil keputusan yang tegas terkait itu. Tetapi terhadap sikap ketidak profesionalan Gonzales ini tentu adalah sesuatu yang sangat serius," tegas Haruna.
Masalah yang terus berlarut, hingga dalam sebuah konperensi pers tanggal 20 April 2018 manajer Madura United, Haruna Soemitro mengatakan bahwa klubnya sudah memecat Gonzales.
Alasan pemecatan itu, seperti diberitakan kompas.com, karena pemain yang pertama kali dinaturalisasi itu melakukan tindakan indisipliner. Ia dianggap telah melanggar kesepakatan kontrak yang sudah terikat dengan klub berjulukan Laskar Sape Kerrap tersebut.
Pemecatan itu juga membuat El Loco menjadi pemain bebas, yang bisa dikontrak oleh klub manapun. Setidaknya itu konsekuensi dari keputusan yang ada.
Gonzales tak memberikan tanggapan. Begitu juga isterinya, Eva Gonzales yang juga merangkap manajernya.
Debutnya pada 26 April 2018 menjawab isu yang ada, memberikan kepastian bahwa ia sudah berganti kostum, dipinjamkan ke PSS Sleman. "Saya hanya ingin bermain sepakbola," ujarnya singkat.
Rupanya berbagai isu yang tak juga reda membuat gerah Gonzales. Ia lalu mengadukan hal itu ke Bareskrim Polri pada 27 April 2018, sehari setelah debutnya itu. Dua pihak yang diadukan yakni manajer Madura United, Haruna Soemitro dan akun resmi instagram klub itu, kata pengacara Gonzales, Sunan Kalijaga.
Sejak pengaduan itu, makin gencar berita yang berseliweran. Gonzales dan isterinya tetap diam saja.
Hingga 5 Mei 2018, dalam konperensi pers juga, manajer Madura United, Haruna Soemitro menyampaikan pencabutan surat perjanjian peminjaman Gonzales kepada PSS Sleman.
Publik pun terperangah. Logika juga tergugah.
"Bukankah manajer klub itu sendiri yang memecat Gonzales per 20 April 2018?" Jika seorang pemain dipecat, berarti tak ada lagi hubungan apapun dengan klub itu, kecuali kenangan indah bersama rekan sesama tim dan suporternya.