Mohon tunggu...
Jankrik Jinkrak
Jankrik Jinkrak Mohon Tunggu... -

Sansulung J.E. Darsum

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

#GazaInJakarta Emang di Kemang?

18 Juni 2015   01:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:08 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada-ada saja kabar angin yang ditiupkan oleh Fahira Idris untuk mendiskreditkan Pemprov DKI Jakarta. Kali ini, dia bikin isu #GazaInJakartaPadahal, permasalahannya adalah antara pengusaha (yang juga pejuang Gaza) dengan pengurus yayasan masjid. Namun, karena Fahira Idris tidak tabayyun, maka muncul sentimen SARA di antara follower twitter-nya dan masyarakat yang tidak paham pangkal permasalahannya.

Berikut ini klarifikasi oleh akun twitter @temanAhok mengenai #GazaInJakarta. Agar enak dibaca, saya menyunting penomoran, ejaan, dan tata bahasanya tanpa mengubah maksud kontennya. 

Kita akan membahas tentang Masjid Al Futuwwah di Kemang yang kemarin disebut-sebut oleh Fahira Idris, melalui akun twitter @fahiraidris.

1. Assalamualaikum. Ww. Menyambut Ramadhan, kita twitkan “Salah Kaprah @fahiraidiris yang bisa berujung Fitnah Sebelum Ramadhan”.

2. Dalam twitnya, @fahiraidris tendensius melakukan framing/pembingkaian masalah seolah-olah Pemprov DKI netral dan diam, dengan hashtag #GazaInJakarta.

3. Jelas di sini @fahiraidris tidak terlalu menguasai masalah dan terlalu reaktif, sehingga tendensinya menyinggung SARA.

4. Harusnya, @fahiraidris bersikap bijaksana karena gubernur non-Islam dan ini menjelang Ramadhan, isu harus digulirkan secara bijaksana.

5. Karena mendengar isu dari twit @fahiraidris, akhirnya ada relawan dari komunitas Teman Ahok yang datang ke TKP di masjid Al Futuwwah, Kemang.

6. Kita berhasil menemui tokoh-tokohnya, termasuk Kyai Fatih Naim, Dewan Pembina Mesjid dan Pesantren Al Futuwwah.

7. Di tempat yang sama, ternyata sudah ada PNS2 yang ikut mencari tahu duduk persoalannya. Ternyata, Pak Gub juga cepat respons.

8. Masalah ini ternyata sengketa pengembang properti vs pengurus yayasan masjid. PT FIM Jasa Eka Utama membeli tanah 2700 m2 sekitar masjid.

9. Jadi, ini sama sekali bukan urusan Pemprov, tapi akhirnya Pemprov yang melakukan mediasi. Ihwal bermula dari PT FIM menutup akses ke masjid.

10. Alasannya ya alasan keamanan, tapi menurut pihak masjid, ini usaha agar pemilik masjid mau menjual tanah masjid ke pengembang.

11. Nah biar jelas, PT FIM ini BUKAN pengusaha non-Islam loh. Biar tidak menjurus ke sentimen SARA, ini harus disampaikan.

12. PT FIM adalah milil Ichsan Thalib, tokoh etnis Arab dan malah pejuang Gaza. Dia membangun rumah sakit di Gaza sana.

13. Kasus ini sudah berlangsung lama. Dulu, pas penutupan, akses cuma jalan yang ditembok tinggi kiri kanan. Yayasan sudah mengadu ke Ahok.

14. Kyai Al Fatuwwah bertemu Ahok pada tanggal 27 Agustus 2014. Terekam di video ini youtu.be/F13jog5GFsA. Jelas Ahok berpihak ke masjid!

15. Ahok saat itu masih Wagub. Ahok instruksikan Walikota dan akhirnya tembok-tembok itu dirobohkan. Nah, siapa bilang Pemprov DKI netral?

16. Salah satu pengurus masjid, Umar, menjelaskan kejadian itu kepada @temanahok. Lihat videonya di sini >> youtu.be/n-2hqaHFTJM

17. Jelas-jelas Pak Umar bilang, Ahoklah yang perintahkan agar akses ke masjid dibuka oleh pihak pengembang. Ini liputan hari ini loh.

18. Umar bahkan bilang mereka sangat berterima kasih, sehingga bikin kalender masjid bergambar pengurus bersama Ahok.

19. Kalender masjid bergambar Ahok ini disebarkan kepada warga. Warga tahu kok keberpihakan Ahok kepada masjid. Ahok membuat masjid mereka terakses lagi.

20. Hal ini dibenarkan oleh Kyai Fatih Naim, dewan pembina masjid. Ini videonya ada di liputan kita hari ini >> youtu.be/VD7JVPqXiXg

21. Cuma, memang ini masalah bisnis. Masalah belum selesai hanya dengan perintah Ahok. Akhirnya, dilakukan mediasi oleh Pemprov.

22. Hasil mediasi sebenarnya sukses. Pihak pengembang dan yayasan sepakat ada jalan selebar 3 meter sebagai jalan masuk keluar masjid.

23. Jalan ini yang sampai sekarang belum dipenuhi oleh pihak pengembang. Cuma ada jalan kecil ke sana, meski temboknya sudah hancur.

24. Inilah bentuk jalan masuk ke masjid sekarang. Kesepakatannya harusnya 3 meter.

25. Masalah ini bisa diselesaikan, tapi tiba-tiba kemarin twit @fahiraidris agak memperburuk suasana, karena memunculkan kesan sentimen SARA di antara follower-nya.

26. Penyelesaian mediasi bisnis terhadap fasilitas umum dibahas dengan sudut pandang pembatasan orang beribadah. Ini tendensius!

27. Coba perhatikan foto-foto yang ditampilkan oleh @fahiraidris ini. Anak-anak ini jadi model. Tendensius, seolah-olah ini kayak Palestina sana.

28. Anak-anak ini dijadikan model. #GazaInJakarta menyudutkan Pemprov DKI yang justru juga berjuang untuk masjid.

29. Sementara pantauan kami d lapangan, semua kegiatan masjid masih berjalan dengan normal. Anak-anak ngaji kok.

30. Bukan mengaji di teralis seperti dipropagandakan oleh @fahiraidris. Ini berbahaya loh. Hati-hati dengan sentimen SARA.

31. Juga sangat disayangkan membawa-bawa kitab suci Alquran dalam kampanye yang diperagakan oleh model tadi. Ini agak salah kaprah.

32. Jika pun benar ada ketidakadilan yang menghambat akses beragama, harusnya @fahiraidris lebih bijak. Cek ke lapangan dulu.

33. Sebagai tokoh, anggota DPD pula, @fahiraidris harusnya punya akses komunikasi, bisa re-check juga. Ketimbang sebar hal sensitif di media sosial.

34. Seorang pejabat, apalagi wakil rakyat dan daerah, bisa melakukan hal lebih ketimbang share hal-hal yang meresahkan di TL. @fahiraidris

35. Menyambut Ramadhan, kami himbau kita bijak terhadap SARA di bulan suci ini. Jangan sampai malah merusak ibadah yang kita lakukan.

36. Dan dengan berakhirnya kultwit ini, kami serukan "Marhaban ya Ramadhan" dan selamat beribadah untuk kita semua.

37. Mohon maaf untuk semuanya, terutama juga ke uni @fahiraidris jika tadi tersinggung dengan twit-twit kami. Wassalam.

nb: Semua foto dan twit aslinya dapat dilihat di sini ~> http://chirpstory.com/li/272046

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun