Penulis : Johanna Ririmasse
"Kamu bangun jam berapa sampai terburu-buru, dan lupa bawa buku catatan psikologi umum?!"
Suara Bariton di depanku terdengar berat. Lelaki berwajah oval, dengan lengsung pipit membalikan kursinya berhadapan denganku. Matanya menatapku tajam. Bola mata cokelatnya mengingatkan aku, pada pudel anjing Papa. Pudel juga memiliki bola mata berwarna cokelat. Aku hampir tertawa, saat gambar monitor diotakku mengubah wajah tampan didepanku, hampir mirip pudel.
"Kenapa menatapku dengan senyum meringis?!"
"Eh....Eh, maaf. Kamu tanya apa tadi?!" Aku balik bertanya.
"Pertanyaan pertama atau kedua?" Dia bertanya lagi padaku. Keningnya terangkat, tapi tak menakutkan sih. Wajahnya tetap tampan.Â
"Pertama?!"
"Oke, Miss. Kamu dengar pertanyaan pertama yang akan kuulangi." Dia menghela napasnya. "Kamu bangun jam berapa, sampai terburu-buru dan lupa bawa catatan psikologi umum?!"
"Aku bangun jam 5 pagi, baca renungan pagi, berdoa, membereskan tempat tidur, menyiapkan pakaian kuliah, sarapan pagi....."
"Sssttt....! Jawabannya cukup!" Serunya lantang. "Aku hanya tanya kamu bangun jam berapa?! Aku nggak minta kamu menjelaskan kegiatan kamu dipagi hari. Lagian, aku heran. Kamu bangun jam lima pagi, tapi ada saja yang ketinggalan."
"Aku terburu-buru saat memasukan buku tadi pagi."