Mohon tunggu...
Johanna RirimasseReal
Johanna RirimasseReal Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru Privat

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tangisan Awal Komunikasi Bayi

19 September 2023   11:09 Diperbarui: 19 September 2023   11:10 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Johanna Ririmasse

Masa bayi dikenal juga dengan istilah masa infasi, dimana awal masa perkembangan dimulai, ketika seorang anak memulai kehidupan barunya dalam kehidupan ini. Hurlock, seorang ahli perkembangan anak membagi masa awal kehidupan anak dalam dua bagian. Yaitu, masa bayi baru lahir atau newborn, berusia sekitar 0 sampai 2 minggu. Kemudian, masa bayi atau babyhood, yang mencakup bayi berusia 2 minggu sampai 2 tahun. 

Bayi baru lahir atau newborn mengalami masa perkembangan awal kehidupannya, merupakan landasan awal dari tahapan perkembangan masa bayinya. Jadi, aspek-aspek perkembangan fisik dan psikis atau psikologi mulai dilaluinya, termasuk perkembangan bicara dan komunikasi. Perkembangan bicara dan komunikasi bayi diawali dengan tangisan pertamanya ketika bayi lahir ke dunia. Tangisan pun masih menjadi bentuk bicara dan komunikasi awal bagi bayi baru lahir, yang berusia 0 sampai dua minggu.

Tangisan bayi pertama kali saat keluar dari rahim ibu, dan terlahir ke dunia, adalah cara bayi menyampaikan atau mengkomunikasikan perasaannya. Tangisan pertama bayi, adalah awal bayi mengkomunikasikan perasaannya ketika mendapati lingkungan yang baru. Bayi harus beradaptasi dan mencari rasa  nyaman dan aman, karena peralihan dari rasa aman dan nyaman yang didapatnya selama 9 bulan didalam rahim ibu. Bayi akan mencari rasa nyaman dan aman yang yang baru, saat didalam pelukan ibu atau rebaban didada ibu.

Kemudian, tangisan bayi baru lahir selanjutnya juga merupakan bentuk komunikasi dari perasaan fisik yang dirasakan. Misalkan, bayi merasa haus dan lapar. Maka, bayi akan cenderung menangis untuk menyampaikan keinginanya untuk minum susu. Ketika, bayi sudah diberi susu oleh Ibu, dengan sendirinya akan tenang kembali. Tentunya, hal ini disebabkan karena kebutuhan fisik dan psikisnya sudah terpenuhi. Pengertian dan kesabaran Papa dan Mama menghadapi tangisan bayi, akan menolong memahami cara awal bayi berbicara dan berkomunikasi. 

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun