Mohon tunggu...
Johanna Ririmasse
Johanna Ririmasse Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis

L.N.F

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Enam Cara Sederhana Mengembangkan Kecerdasan Matematika dan Logika Balita

2 Juni 2016   19:10 Diperbarui: 2 Juni 2016   19:14 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8). Cerdas Alam, adalah kepekaan terhadap alam sekitar.

9). Cerdas Spritual, yaitu kesadaran akan eksistensi diri dalam hubungannya dengan Pencipta Alam Semesta.

Seorang anak dapat cerdas dalam beberapa tingkat kecerdasan majemuk. Contohya, Albert Einstein yang terkenal jenius dibidang sains, ternyata juga sangat cerdas dalam bermain biola dan matematika. Disamping itu, penelitian juga menunjukan bahwa faktor genetika bukan faktor satu-satunya, yang menunjukan kemampuan dan kecerdasan seorang anak berkembang secara maksimal. Tetapi, faktor lingkungan dan peran orang tua dalam memberikan stimulus dan latihan, merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan kecerdasan seorang anak.

Enam Cara Sederhana Mengembangkan Kecerdasan Matematika dan Logika Balita

Beberapa cara sederhana dibawah ini, merupakan latihan atau cara menstimulasi kecerdasan Matematika dan Logika Balita. Diantaranya :

  1. Gerak dan Lagu. Gerak dan lagu adalah cara sederhana mengembangkan kecerdasan matematika dan logika Balita. Beberapa syair lagu anak-anak yang diciptakan, juga berisi konsep angka dan berhitung. Seperti, lagu satu dua tiga empat…, lagu satu-satu aku sayang Ibu…, satu ditambah satu sama dengan dua…, dan sebagainya.
  2. Membaca Buku. Membaca buku, merupakan kegiatan yang menyenangkan untuk memperkenalkan konsep matematika dan logika Balita. Beberapa buku-buku Balita ada yang bergambar menarik, dimana gambar tersebut bisa dihitung. Orang tua dapat mengajak anak membaca buku, sambil menghitung jumlah gambar dibuku.
  3. Menonton Film. Beberapa film anak-anak, juga ada yang dibuat untuk memberikan pengajaran, termasuk mengajar berhitung kepada anak. Pada saat orang tua mendampingi Balita menonton film, juga merupakan kesempatan untuk belajar berhitung.
  4. Bermain Spontan. Ketika anak sedang bermain, juga merupakan kesempatan untuk menemani dan mengajak anak berhitung secara spontan. Contohnya, anak-anak sedang bermain mobil-mobilan. Maka, orang tua dapat mengajak anak menghitung jumlah mobil yang berwarna merah, biru, kuning dan sebagainya. Orang tua juga dapat mengajak anak menghitung bagian mobil, seperti roda, pintu, kaca dan sebagainya.
  5. Permainan Pura-Pura atau Pretend Play. Permainan pura-pura atau pretend play, merupakan permainan anak-anak yang bermanfaat untuk mengajarkan berbagai macam ketrampilan dan kecerdasan bagi anak. Termasuk, mengajarkan kecerdasan matematika dan logika. Berbeda dengan permainan spontan, permainan pura-pura merupakan permainan yang dapat direncanakan dan disepakati bersama. Misalkan, peran apa yang akan dimainkan, bermain apa dan sebagainya. Orang tua pun dapat membuat skenario pendek, untuk mencapai tujuan pengajaran. Contoh permainan pura-pura atau pretend play, untuk mengembangkan kecerdasan matematika dan logika anak adalah berbelanja. Orang tua dapat membuat ruangan bermain menjadi toko atau supermarket. Dimana mainan anak, buku-buku, baju, sepatu dan sebagainya dijadikan barang-barang yang akan dijual. Orang tua dapat menggunakan meja yang berfungsi sebagai tempat untuk membayar atau kasir, dan kakulator digunakan untuk menghitung. Kemudian, orang dan anak dapat bertukar peran sebagai pembeli dan penjual.
  6. Berbelanja atau Shooping. Akhirnya, mengajak anak berbelanja atau shooping merupakan pengalaman langsung, dimana anak pun dapat mempraktekan apa yang dipelajari. Anak dapat memilih apa yang akan dibeli, menghitung jumlahnya, ukuran besar atau kecil, warna dan bentuk, harga dan sebagainya. Belanja juga merupakan kesempatan untuk anak belajar berinteraksi dan bersosialisasi.

***

(Writer : Johanna Ririmasse)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun