Mohon tunggu...
Johanna Ririmasse
Johanna Ririmasse Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis

L.N.F

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Seperti Kupu-kupu

17 Mei 2016   16:18 Diperbarui: 17 Mei 2016   16:38 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini hujan tidak turun, mentari pagi menyapa ramah dan hangat diantara semburat cahayanya. Kendaraan beroda dua dan empat tampak tak berebutan untuk saling mendahului. Tak ada macet di sini, di jalan menuju sekolahku. Udara pun terasa segar untuk dihirup sehingga aku pun senang mengenderai motor sambil menikmati udara pagi.

“Ibu…., Ibu Maura!” Anak perempuan berambut panjang, berkulit hitam manis itu berlari menyambut kedatanganku. Rambutnya yang dikepang dua ikut berayun, senyum manis pun terukir ketika dia menyapaku riang. “Selamat pagi, ibu Maura!”

“Selamat pagi, Silya.”

“Selamat pagi, ibu Maura.”

“Selamat pagi, Varend.” Aku baru saja ingin membalas pelukan Silya saat Varend sudah datang memelukku juga. Aku hanya tertawa bahagia dan senang menyambut tingkah anak-anak yang lugu dan polos.

“Ibu Maura, beta ada bawa maxi.”

“Oh yeah! Kamu bawa maxi berapa?”

“Dua.” Varend membuka tas dan menunjukan makanan ringan yang dibawanya.

“Boleh bagi Silya tidak?”

“Aow! Beta tidak mau!”

“Hih!” Silya melepaskan tangan Varend dari pergelangan tanganku, tanpa sengaja kekuatannya terlalu besar. Sehingga, Varend sudah meringis kesakitan dan mengaduh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun