Mohon tunggu...
Johanna Ririmasse
Johanna Ririmasse Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis

L.N.F

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terapi Bagi Anak Penyandang Autis

16 Januari 2016   11:25 Diperbarui: 2 Mei 2016   14:06 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


5. Terapi Bermain
Salah satu kesulitan perilaku yang dialami oleh anak-anak penyandang autisme, adalah sulit berimajinasi dan berkreasi dengan mainan. Anak-anak penyandang autisme cenderung kaku dan rigid, termasuk dalam hal bermain. Terapi bermain bertujuan untuk mengajak anak bermain, berkreasi dan mengembangkan imajinasi anak.

Bermain mengandung beberapa unsur yang penting bagi setiap anak, termasuk anak penyandang autisme. Pertama, bermain mempunyai tingkatan atau level. Bermain dimulai dari tahap imitasi (Imitate Play) sampai dengan tahap bermain berpura-pura (Pretending Play). Bermain juga dapat dilakukan secara spontan maupun terencana. Kedua, bermain juga dapat dilakukan di dalam ruangan dan di luar ruangan. Ketiga, permainan juga terdiri dari permainan individual dan kelompok. Keempat, ada banyak unsur edukasi yang dapat dilatih kepada anak melalui permainan atau bermain.

*** 

Salam 

Ambon, 16 Januari 2015

(Writer : Johanna Ririmasse)

terapi-bagi-anak-penyandang-autis-5726fc57d47e61340589edf3.jpg
terapi-bagi-anak-penyandang-autis-5726fc57d47e61340589edf3.jpg
Terapi Bermain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun