5. Terapi Bermain
Salah satu kesulitan perilaku yang dialami oleh anak-anak penyandang autisme, adalah sulit berimajinasi dan berkreasi dengan mainan. Anak-anak penyandang autisme cenderung kaku dan rigid, termasuk dalam hal bermain. Terapi bermain bertujuan untuk mengajak anak bermain, berkreasi dan mengembangkan imajinasi anak.
Bermain mengandung beberapa unsur yang penting bagi setiap anak, termasuk anak penyandang autisme. Pertama, bermain mempunyai tingkatan atau level. Bermain dimulai dari tahap imitasi (Imitate Play) sampai dengan tahap bermain berpura-pura (Pretending Play). Bermain juga dapat dilakukan secara spontan maupun terencana. Kedua, bermain juga dapat dilakukan di dalam ruangan dan di luar ruangan. Ketiga, permainan juga terdiri dari permainan individual dan kelompok. Keempat, ada banyak unsur edukasi yang dapat dilatih kepada anak melalui permainan atau bermain.
***Â
SalamÂ
Ambon, 16 Januari 2015
(Writer : Johanna Ririmasse)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H