Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas, pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, 30 pengarang dongeng terbaik Kemdikbud 2024, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Mata Pena Temukan Mutiara di Desa

28 Oktober 2024   08:52 Diperbarui: 28 Oktober 2024   09:02 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 27 Oktober 2024, menjadi puncak rangkaian kegiatan Mata Pena, yaitu Aksi Literasi dari lima kegiatan yang dirancang, yaitu diskusi penggerak literasi, motivasi literasi bagi anak muda, pelatihan menulis cerita, pelatihan menulis puisi, dan aksi literasi. Pada aksi literasi ini, diumumkan hasil lomba menulis cerita, lomba menulis puisi, baca cerita terbaik, baca puisi terbaik, dan pemberian hadiah.

Penyerahan hadiah oleh Kepala Desa Donoyudan kepada para pemenang  (Foto: Dok TBM Mata Pena)
Penyerahan hadiah oleh Kepala Desa Donoyudan kepada para pemenang  (Foto: Dok TBM Mata Pena)

Kepala Desa Donoyudan, Poniman, sangat mengapresiasi kegiatan Mata Pena. Anak-anak di desa memang harus diarahkan ke budaya positif. Salah satunya adalah literasi. Dengan demikian, mereka tidak salah pergaulan. Karena itulah, Pemerintah Desa Donoyudan sangat senang dengan keberadaan taman bacaan ini. Kini anak-anak mempunyai tempat bermain yang edukatif.

"Mata Pena sangat bermanfaat bagi masyarakat. Ini adalah contoh nyata, bahwa literasi itu penting agar masyarakat menjadi cerdas. Harapan saya, kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara rutin" terang Poniman.

Pembacaan karya terbaik oleh pemenang  (Foto: Dok TBM Mata Pena)
Pembacaan karya terbaik oleh pemenang  (Foto: Dok TBM Mata Pena)

Dukungan serupa disampaikan oleh para tokoh masyarakat. Ketua Takmir Masjid Nurul Yaqin Rejosari, H. Suyamto, menyatakan, keberadaan TBM Mata Pena makin memperkuat upaya untuk mewujudkan masyarakat madani, khususnya di Dusun Rejosari Desa Donoyudan. Oleh karena itu, kegiatan literasi yang dilakukan Mata Pena layak didukung.

"Aksi Literasi ini upaya nyata agar generasi muda menjadi cerdas. Dengan kolaborasi, mewujudkan masyarakat madani adalah keniscayaan" ujar beliau.

Tokoh masyarakat menghadiri acara Aksi Literasi  (Foto: Dok TBM Mata Pena)
Tokoh masyarakat menghadiri acara Aksi Literasi  (Foto: Dok TBM Mata Pena)

Pada Aksi Literasi ini, sepuluh karya anak terpilih, yakni lima karya terbaik cerita dan lima karya terbaik puisi. Lima karya terbaik cerita yaitu Yunita Prita Talsa Putri, Bilqis Faiha Rifda, Maysahla Garneta TW, Kahlista Safa Riski Salsa, dan Denova Putri Alyatin. Lima puisi terbaik yaitu Friska Dwi Rahmawati, Nusaibah Izzatul Musahibah, Zidni Ilma Nakliffa Hakikia, dan Giza Fitriananda Putri Edwin. Kesepuluh pemenang itu berhak mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan.

Ada momentum yang sangat menyentuh saat pemberian hadiah. Pemenang pertama harus membacakan karyanya di depan hadirin. Saat Friska Dwi Rahmawati membacakan puisinya yang berjudul Ayahku, para tamu undangan terlihat meneteskan air mata. Mereka sangat tersentuh dengan pembacaan puisi oleh anak kelas 4 MI Nurul Yaqin itu.

Situasi pendaftaran  (Foto: Dok TBM Mata Pena)  
Situasi pendaftaran  (Foto: Dok TBM Mata Pena)  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun