Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas, pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, 30 pengarang dongeng terbaik Kemdikbud 2024, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Arletta: Siswa dari Desa dengan Prestasi Luar Biasa

15 Juli 2024   11:22 Diperbarui: 15 Juli 2024   11:45 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arletta Atsara Raihani Novianti berhasil meraih gelar Puteri Pelajar Favorit pada gelaran Lomba Puteri Pelajar Indonesia 2024. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Putera Puteri Pelajar Indonesia di Jakarta pada Juni 2024 lalu. Arletta, nama panggilannya, merupakan duta dari Provinsi Jawa Tengah untuk lomba tersebut.

Saat ini, Arletta naik ke kelas 9 di SMP Negeri 3 Gemolong Kabupaten Sragen. Prestasi ini menggenapi berbagai prestasi sebelumnya. Menurut ceritanya, berbagai lomba diikuti sejak masih duduk di bangku SD. Namun, hasilnya belum terlihat.

Setelah duduk di bangku kelas 7 SMP Negeri 3 Gemolong Kabupaten Sragen, Arletta mulai menunjukkan tajinya. Pada tahun 2022, gadis kelahiran 16 Agustus 2010 ini berhasil meraih Juara 1 Kompetisi Sains dan Matematika yang diadakan di SMP Al Firdaus Solo.

Pelajar pendiam ini ternyata tak bisa diam. Arletta terus rajin mengikuti kompetisi. Pada Kompetisi Pelajar 2022, Arletta berhasil menyabet Medali Perunggu tingkat nasional. Kegiatan ini diadakan oleh Quantum Education Competition.

Pada tahun yang sama, Arletta lagi-lagi berhasil menjuarai kompetisi. Namun, lomba ini berbeda dengan sebelumnya, yaitu Lomba Solo Batik Carnival. Pada perhelatan yang diikuti puluhan orang dari berbagai daerah ini, Arletta berhasil meraih Predikat Best Talent. Dengan prestasi ini, Arletta mewakili Solo untuk mengikuti kegiatan lanjutan di Tuban dan Kediri Jawa Timur.

Arleta (jilbab) dengan Susanto Liem, Ketua Yayasan Solo Batik Carnival (Foto: Penulis)
Arleta (jilbab) dengan Susanto Liem, Ketua Yayasan Solo Batik Carnival (Foto: Penulis)

Seakan menemukan passion-nya, Arletta makin bersinar di kompetisi nonakademik. Pada tahun 2024, Arletta mengikuti Audisi Puteri Etnik. Kegiatan ini sangat bergengsi sehingga diikuti berbagai peserta dari seluruh penjuru daerah. Hasilnya, Arletta berhasil meraih Juara 1 dalam Kategori Etnic Model Indonesia.

Pada tahun yang sama, Arletta lagi-lagi mengikuti Lomba Puteri Pelajar Indonesia di Jakarta. Pada awalnya, gadis dari Krikilan, Kalijambe, Sragen ini kurang yakin dengan hasilnya karena pesertanya rerata senior. Namun, Arletta berani tampil percaya diri dan akhirnya berhasil menyabet gelar Puteri Pelajar Favorit.

"Sama sekali nggak nyangka. Teman-teman sudah senior dan sering ikut lomba. Tapi aku berusaha sebaik mungkin. Alhamdulillah berhasil" terangnya sambil tersenyum bangga. Dengan beragam prestasi ini, Arletta sering diundang untuk menghadiri berbagai kegiatan yang diadakan berbagai pihak.

Foto: Penulis
Foto: Penulis

Didukung Berbagai Pihak

Menurut Arletta, Rini Andika alias ibunya, adalah mentor yang paling berpengaruh dalam perjuangan selama ini. Juga Nurdin Hidayat, ayahnya, yang selalu memberikan dukungan. Masyarakat Krikilan pun bangga dengan raihan prestasi salah satu warganya. Pihak yang turut bangga dengan prestasi Arletta tentu saja SMP Negeri 3 Gemolong Sragen.

Kepala SMP Negeri 3 Gemolong, Aris Sudarmanto, turut bangga dengan prestasi yang diraih salah satu siswanya tersebut. Sekolah pasti memberikan dukungan penuh. Terlebih, Kurikulum Merdeka menerapkan sistem pembelajaran diferensial. Artinya, setiap siswa mempunyai perbedaan kemampuan dalam segala bidang. Oleh karena itu, bakat siswa harus diakomodasi oleh guru.

"Prestasi Arletta menjadi bukti bahwa prestasi tidak selalu identik dengan nilai akademik yang tinggi. Dengan bakatnya itu, Arletta telah membuktikan bahwa setiap anak mempunyai potensi di luar akademik yang bisa dikembangkan. Bila dibimbing dengan baik, tentu hasilnya membanggakan" terangnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun