Kartini tidak pernah mengajarkan kebiasaan-kebiasaan konsumtif dan pamer kemewahan. Beliau merupakan perempuan dan istri tulen yang telah mengajarkan kesederhanaan penampilan, semangat belajar pantang menyerah, mendidik anak hingga ajal menjemputnya, dan mengabdikan diri sepenuh hati kepada keluarganya.
Sebaliknya, kartini-kartini modern justru berperilaku berkebalikan dengan Kartini yang diperingatinya. Kartini modern lebih mempercayai pembantu untuk mendidik anak-anaknya daripada ibu yang melahirkannya. Kartini modern lebih suka memberikan kasih sayang yang berwujud gadgetatauuang daripada belaian dan perhatian. Bahkan, kartini modern berani kepada suami karena merasa mandiri secara ekonomi. Bukankah sikap itu bertolak belakang dengan peran perempuan yang pernah diperjuangkan Kartini?
Catatan:
Artikel ini telah dimuat Koran Joglosemar,20 April 2016
Oleh Johan Wahyudi
Guru SMP Negeri 2 Kalijambe, Sragen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H