Kadang, bahkan sering, saya dibuat tersinggung oleh pelaku korupsi alias koruptor jahanam. Mereka memiliki nama-nama keislaman, baik korupwan maupun korupwati. Orang tua mereka tentu memiliki tujuan mulia ketika memberikan nama bernafas Islam. Orang tua berharap agar doa yang terkandung di dalam nama tersebut dapat dimaknai sang pemilik nama. Namun, sungguh teramat ironis. Begitu banyak koruptor jahanam memiliki nama-nama Islam. Mungkin mereka berkilah, “Apalah arti sebuah nama?”
Suka Bohong
Mendapat titipan barang tentu cenderung akan berkurang. Namun, jangan Anda berharap kurang jika mendapat titipan omongan. Tambah dan terus ditambah adalah bumbu penyedap. Berita bohong pun tersebar meskipun berasal dari peristiwa nyata. Lagi-lagi itu disebabkan karena sang penutur tidak lagi menjiwai keimanan di dalam hatinya. Mungkinkah orang-orang Islam yang suka bohong itu tidak lagi menyadari kebohongannya karena terlalu sering berbohong?
Yaya Toure telah memberikan contoh nyata sebagai Muslim sejati. Berani berkata tidak di tengah tradisi sampanye yang begitu kuat. Karena keberanian menolak itulah, Yaya Toure dikenal dan terkenal sebagai Muslim yang sangat taat menjalankan ibadahnya. Ketika akan pindah dari Barcelona, Abidal dan Keita yang menjadi pemain Barca sekaligus pemeluk agama Islam berkata, “Saya kehilangan imam.” Apa pasal? Karena Yaya Toure sering menjadi imam sholat bagi mereka. Apakah Anda berani bersikap sebagaimana dilakukan Yaya Toure?
Teriring salam,
Sumber informasi: Tribunnews.com dan Republika.