Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Senang Susah Punya Anak Laki-laki

27 Juli 2011   11:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:20 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang berkata bahwa anak lelaki itu superaktif dibandingkan anak perempuan. Anak lelaki cenderung dominan psikomotorik daripada afektif. Kegiatan fisiknya seakan tiada merasa capek. Lari ke sana-sini seharian tak merasakan capek semenit pun. Sementara itu, orang tuanya begitu capek harus membuntuti kemana si anak lari. Tulisan malamku: Senang-Susah Punya Anak Laki-Laki.

Saya adalah ayah dari tiga anak laki-laki: Muhammad Zuhdi Alghifari, Ilham Ahmad Husaini, dan Musyafa Nauval Rizki. Ketiga terlahir selang tiga tahun: 8, 5, dan 2 tahun. Ketiganya pun begitu akrab dengan ayahnya. Begitu ayahnya terlihat di rumah, sontak ketiga anakku langsung lengket seakan tak mau terpisah. Berkenaan dengan ini, saya kadang berpikir, “Begitu to susahnya mengasuh anak. Pantas saja istriku sering mengeluh capek. Hehehee….”

Atas dasar itulah, saya berusaha membantu istri seraya mengajak anak-anak bermain bersama di halaman rumah. Kadang saya mengajak putar-putar kampung, baik naik motor atau mobil. Kadang pula saya mengajak ketiga untuk menengok hutan jatiku. Begitu senangnya mereka diajak bepergian oleh ayahnya.

Repotnya adalah aktivitas fisiknya. Luar biasa! Anak sulung suka bermain mobil-mobilan. Anak kedua suka main sepeda. Dan anak bungsuku suka bermain air. Nah, Anda dapat membayangkan kerepotanku ketika ketiganya bermain. Minta ampun…!!! Mainan dan kotoran tumplek blek menjadi satu dan memenuhi halaman rumah. Bahkan, baju dan muka belepotan kotoran yang minta ampun.

Saya suka sekali dengan dunia anak. Meskipun terasa capek, saya suka banget ketika mendengar rengekan atau panggilan, “Pak..Pak…Pak…!!!” Hehehehe…. Betapa indah dan bahagianya mendengar teriakan mereka. Sungguh saya bahagia sekali dengan ketiganya meskipun badan pikiran begitu capeknya. Tak apalah, demi mereka, saya berusaha menjadi ayah yang baik.

Satu hal yang membuatku merasa bangga adalah ketaatannya kepada agama. Begitu terdengar adzan atau tiba waktunya mandi, mereka langsung bergegas berkemas meskipun kadang mereka lupa mainan dan sepedanya. Mereka langsung mandi dan menunaikan sholat. Untuk mainan yang berserakan, itu menjadi tugasku untuk membersihkannya. Maklum saja karena jam segitu pengasuh anak-anak sudah pulang.

Yayayaya… sudah dan bahagianya mengasuh anak. Senang dan sedihnya mendidik anak. Dan saya bangga dengan mereka. Ya Allah, semoga Engkau berkenan untuk memberikan kemudahan jalan kepada hamba-Mu yang sedang merenda asa demi mereka. Semoga Engkau berkenan menyapaku dengan sapaan-Mu nan begitu lembut. Kiranya Engkau berkenan dan mohon berkenan, hamba sangat berharap agar anak-anak itu menjadi hamba-Mu yang saleh. Amin ya rabbal ‘alamin…

Selamat Malam

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun