Banyak cara dapat digunakan untuk menjaga kebugaran: fitness, jogging, makan makanan bergizi, olahraga teratur, istirahat teratur dan lain-lain. Bagi yang berduit, semua dapat dipilih dan digunakan. Namun, apa daya jika isi kantong cekak alias gepeng. Maka, perlu dicari metode murah meriah tetapi menyehatkan. Sebuah tulisan pernah terbaca: Sehat dengan Tertawa.
Persendian otak dan otot perlu dilenturkan agar berkesempatan untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Olahraga otak dapat dilakukan dengan membaca buku-buku ringan nan menghibur, membaca kompasiana, dan juga menulis. Bacaan dan tulisan dapat menjadi sarana yang dapat membantu menyehatkan otak kita karena pikiran tidak beku. Bahkan, rasa pusing itu dapat menjadi penanda bahwa pemiliknya justru sedang sehat. Maka, bersyukurlah Anda yang pernah atau sering pusing karena kepala masih berfungsi normal. Hahahaha.....
Untuk menyehatkan otot, olahraga fisik dapat dipilih. Silakan olahraga itu disesuaikan dengan isi kantong tadi. Jika beruang, silakan Anda bermain tenis, futsal, badminton dan lain-lain. Jika tidak beruang, cukuplah Anda berjalan-jalan di sekitar kompleks perumahan. Siapa tahu ada mangga tetangga yang jatuh. Lumayan Anda mendapat suntikan tambahan gizi. Hahahaha.....!!!
Nah, olahraga otak dan otot itu dapat dipadukan alias dilakukan bersamaan. Apa iya, sih? Saya pernah membaca tulisan tentang itu. Tertawa ternyata dapat menyehatkan otot dan otak manusia. Otak yang sedang mengalami ketegangan karena pikiran yang terus mengganggu syaraf-syaraf perlu dirilekskan. Otot yang tegang dan terasa kaku pun perlu dilemaskan agar sendi-sendi mendapatkan aliran darah yang cukup. Dan keduanya dapat dilakukan dengan tertawa. Mengapa?
Ketika kita tertawa, otak yang sedang tegang tadi akan melakukan tindakan refleksif alias spontan. Otak akan mengirimkan sinyal melalui syaraf-syaraf di kepala sehingga syaraf lain tergerak untuk melakukan tindakan sebagaimana sinyal yang diperolehnya. Ketika sinyal itu didapat, syaraf yang berada di organ tubuh akan bereaksi. Dan reaksi itu terjadi melalui penampakan tawa. Maka, muncullan tawa sebagai reaksi atas tangkapan sinyal tadi. Hahahahahaaha.....
Maka, saya berpendapat bahwa tertawa memang menyehatkan otak dan otot. Namun, saya perlu berpesan satu hal: tertawalah dengan sebab. Jika Anda tertawa tanpa sebab, saya tidak bertanggung jawab terhadap komentar yang akan Anda dapatkan dari lingkungan Anda. Selamat tertawa dengan sebab. Hahahahaahaa....
Selamat Siang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H