Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas, pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, 30 pengarang dongeng terbaik Kemdikbud 2024, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Humor

Mengapa Adam Air Hilang?

19 September 2010   01:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:08 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun silam, diberitakan bahwa maskapai penerbangan Indonesia sedang berduka. Banyak awan mendung menutup dunia penerbangan kita. Ada kejadian dan peristiwa aneh sepanjang tahun itu.

Ada pesawat salah navigasi, ada ban pecah, ada turbulence, dan ada pesawat hilang. Nah, berita terakhir pesawat hilang ini menimbulkan banyak teori bermunculan. Mengapa? Pesawat kok bisa hilang.

Disinyalir, pesawat Adam Air telah hilang kontak dengan menara terdekat. Lalu, mereka - para pengamat penerbangan - saling berargumen. Mereka menyatakan bahwa pesawat ini salah navigasi dan kerusakan mesin. Namun, menurutku, semua teori itu salah.

Pesawat Adam Air hilang itu disebabkan satu hal: bertemu Hawa Air. Ketika bertemu, mereka berkeinginan untuk berbagi pengalaman. Namanya saja kangen, mereka tidak mempedulikan lingkungan. Mereka jalan-jalan di atas awan. Karena keasyikan, mereka kesasar ke surga.

Jadi, para pengamat itu tidak usah mencari Adam Air. Kalau ingin mencari dan menemukannya, silakan pergi saja ke surga. Adam dan Hawa sedang bermesraan di sana. Ha..ha..ha...!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun