Petani Sulut gelisah lantaran harga cengkih terus anjlok. Penyebabnya didorong jumlah penyimpangan bahan baku yang masih banyak di perusahaan dan ditunjang masa musim panen, harga cengkih Rp114.000 per kg.
Menurut pembeli cengkih, harga menukik sejak bulan lalu. Jumlah pembelian cengkih per minggu tidak stabil. “Harga yang terus menurun mencapai Rp114. 000 per kilogram saat ini. Sedangkan tingkat lonjakan harga naik berada pada Rp200.000 lebih per kilogram.
Penjual cengkih sedih dengan kondisi harga ini, padahal beberapa daerah di Sulut sedang dalam proses panen cengkih. Lebih buruknya lagi, dengan harga cengkih yang terus anjlok, bisa sampai pada musim panen raya.
Nah, dengan kondisi permasalahan diatas semoga persoalan anjloknya harga saat ini mendapatkan perhatian pihak pemerintah dan para pedagang pengumpul dengan menjaga agar harga cengkeh akan tetap stabil hingga akhir masa panen raya tahun ini.
Kondisi ini juga menjadi pembelajaran bagi petani cengkeh agar dalam menghadapi peningkatan produksi panen raya tentu akan menghadapi resiko hukum ekonomi pasar dimana semakin besar produksi akan menurunkan nilai harga komoditas cengkeh. Petani cengkeh seharusnya telah mengantisipasinya dengan tidak hanya menggantungkan usaha tani cengkeh namun perlu diversivikasi usaha tanaman lain sehingga variasi usaha ini akan menunjang perekonomian dan penghasilan keluarganya.
Pemerintah juga hendaknya mampu mengawasi pengusaha pabrik rokok agar tidak lagi melakukan import cengkeh dari luar negeri seperti Zansibar pada waktu dulu sehingga mengakibatkan terjadinya bergejolaknya harga cengkeh di tingkat petani menjadi menurun.
Hal ini perlu diperhatikan agar peristiwa yang pernah terjadi waktu lalu dimana kekecewaan petani cengkeh terhadap semakin menurunnya harga cengkeh membuat emosi petani tertentu melakukan penebangan terhadap beberapa pohon cengkeh. Tindakan ini sangat mempengaruhi terhadap produksi cengkeh disuatu daerah yang akan menurunkaan produkstivitas si "emas coklat" ini.
Semoga bermanfaat. Salam Kompasiana.
Manado, 27 Juli 2015.
Sumber: Tribun Manado dan Manado Post.
Â