Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Money

Anjlok Harga Cengkih, Petani Mengeluh

27 Juli 2015   22:50 Diperbarui: 27 Juli 2015   22:50 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

cengkih kering (sumber: tribunmanadonews)

Di musim panen raya cengkeh petani Sulawesi Utara bukannya terlihat penuh suasana gembira namun nampak gelisah. Pasalnya, kondisi harga di agen pembeli berkisar antara Rp.105.000 - Rp. 118.000./kilogram. Harga ini menurun dibandingkan harga pada bulan Januari yang sempat bertengger Rp. 150.000./kilogram.

Memang beralasan bila petani gelisah dan mengeluh karena kondisi ini di khawatirkan akan mempengaruhi penerimaan penjualan cengkeh dibandingkan dengan ongkos pemetikan dan penjemuran cengkeh.

Harapan petani agar harga cengkeh ini tetap stabil pada Rp. 150.000.- bahkan lebih dan mengharapkan pemerintah dan asosiasi pedagang pabrik rokok serta pedagang pengumpul mengendalikan dan menstabilkan harga si emas coklat ini.

Nah, membicarakan persolan cengkeh di Sulawesi Utara mungkin perlu diketahui beberapa informasi sekilas mengenai tanaman cengkeh dan produksinya tahun 2015.

Tanaman cengkih banyak terdapat di Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Bolmong Raya dan Kabupaten Kepulauan. Sedangkan untuk luas lahan tanaman cengkih di Sulut sampai dengan 2014 seluas 77.116,88 hektare.

Jumlah tersebut terdiri dari tanaman berumur tua namun tetap menghasilkan seluas 19.036,26 hektare. Tanaman yang menghasilkan seluas 50.111,81 hektare. Sedangkan tanaman yang sudah tidak menghasilkan seluas 7.617,84 hektare.

Produk cengkih pada 2015 di Sulawesi Utara (Sulut) diperkirakan sebanyak 9.000 ton.Jumlah tersebut sedikit menurun dibandingkan jumlah panen tahun 2014 yang mencapai 9.362,03 ton. Dengan rata-rata produktifitas per hektarenya mencapai 186,82 kilogram.

Harga cengkih yang terus turun saat ini membuat petani menjadi khawatir menjelang panen raya. Sebab kalau harga turun, hal ini bisa membuat harganya tidak bisa menutupi ongkos untuk memanen.

Pedagang pengumpul cengkih di Karombasan mengatakan harga cengkih saat ini turun, karena memang stok di petani cukup banyak. Sehingga otomatis berlaku hukum pasar. Kalau barang banyak harga pasti turun, begitu juga sebaliknya jika persediaan sedikit, harganya akan meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun