Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Catatan Ringan di Hari Catur Internasional

20 Juli 2015   03:57 Diperbarui: 20 Juli 2015   04:30 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bermain catur (sumber: kompas.com)

Saya termasuk salah seorang yang menggemari olah raga catur. Ketertarikan saya terhadap permainan diatas papan segiempat enam puluh empat petak hitam putih ini karena ada kisah masa kecil yang unik dan menarik. Ketika saya masih duduk dibangku sekolah dasar kelas satu pernah melihat orang tua saya bermain catur di malam hari sebelum mereka tidur. Ayah saya seorang pegawai dinas perikanan darat di tugaskan sebagai kepala wilayah di desa Kawangkoan, Minahasa pada waktu itu. Suatu malam saya melihat kedua orang tua ini asyik bermain catur dan rupanya ayah saya dalam posisi kalah dan dia di olok-olok oleh ibu saya dan rupanya itu membuat ayah saya marah…dan apa yang terjadi? Buah-buah catur melayang kesana kemari dan keduanya nampak bersitegang. Saya ditugaskan mengumpulkan buah-buah catur yang bertebaran di lantai.

Pengalaman masa kecil itu membuat suatu kenangan indah yang tak terlupakan, bagaimana suatu permainan mampu membuat dua orang suami isteri hingga sering berantem, beradu mulut Cuma gegara main catur dan kadang kalah kadang menang. Lucunya keduanya sering saling menantang dan bermain sambil saling mengolok-olok satu dengan yang lain.

Saya sering merasa aneh dan lucu melhat kedua orang tua saya, kadang berantem namun sesudah itu damai dan saling berkasih sayang. Rupanya catur ini jadi sarana permainan yang membuat kedua orangtua saya semakin dekat dan menikmati seni bermain yang cukup menarik.

Mungkin itulah kesan saya hingga saya juga menjadi gemar bermain catur. Ketika saya berada di bangku sekolah SMA kegemaran bermain catur itu yang membuat saya jadi gila dengan catur. Saya mulai mencari lawan bermain catur di lokasi tempat orang bermain. Saya sering mengalami kekalahan dan itu membuat saya semakin gila dan bertanya kenapa saya kalah?

Pertanyaan inilah yang membuat saya mulai belajar cara bermain catur bagaimana harus bermain dan menang. Waktu itu buku buku catur masih langka, sulit ditemukan. Mujulah saya ketemu dengan kepala sekolah SMA yang hobi catur dan memiliki koleksi buku-buku catur. Karena melihat antusias saya terhadap bermaain catur, kepsek ini meminjamkan buku-bukunya satu per satu kepada saya.

Saya pelajari teori bermain catur ini dengan tekun dan saya mulai tahu cara bermain teori pembukaan, teori permainan pertengahan dan permainan akhir. Sambil belajar teori maka saya sering mempraktekkan dalam permainan dengan orang lain. Kadang kalah dan kadang juga menang, namun masih banyak kalahnya.

Saya mulai baca artikel catur di Koran-koran, kadang saya mengkliping artikel itu. Saya ingat penulis artikel pada waktu itu Ds.FKN Harahap. Saya seperti orang gila, mencoba langkah-langkah catur sendiri diatas papan dan belajar catatan-catatan langkah bagus dan langkah blunder.

Sampai saat ini saya masih tetap bermain catur. Walaupun tidak pernah menjadi juara di tingkat regional maupun nasional namun saya termasuk salah seorang pecatur yang tangguh.

Ketika saya pernah berada di Jakarta, saya pernah menerima piala juara 1 catur tingkat kompleks di perumahan Jl Tambak pada waktu acara peringatan 17 Agustusan. Karena mendapat juara di kompleks itu saya diutus warga untuk bermain catur di tingkat kelurahan dan ketika bermain melawan seorang pecatur yang sebelumnya saya tidak kenal, saya kalah telak. Siapa lawan saya waktu itu? Namanya Herman Suradiredja GM hehehe.

Nah, hari ini ketika saya menuliskan artikel ini tanggal 20 Juli 2015 merupakan hari catur internasional. Saya menuliskan artikel ini terinspirasi dari tulisan Amira bertajuk: Hari Catur Internasional: Ini hanya intermezzo…..(Kompasiana, 19 Juli 2015). “Sejak tahun 1966, tanggal20 Juli sebagai hari catur internasional, tanggal berdirinya FIDE (Federation Internationale des Echecs) dalam bahasa Perancis, yang artinya Federasi Catur Dunia, yaitu tanggal 20 Juli 1924” tulisnya.

Saya berterima kasih mendapatkan informasi actual tentang hari catur internasional ini dan tentunya sebagai penggemar catur di tanah air dengan wadah PERCASI nya, saya ingin mengemukakan beberapa pemikiran tentang dunia catur ini.

Pertama, permainan catur merupakan permainan yang mengandung ilmu, seni dan olahraga. Permainan ini merupakan suatu permainan menarik dan sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat di tanah air. Dengan bermain catur seseorang akan menjadi lebih cerdas, mampu meningkatkan daya ingat, member peluang seseorang memperluas pergaulan pertemanan, meningkatkan rasa solidaritas dan toleransi antar sesame pecatur dengan semboyan GENS UNA SUMUS.

Kedua, catur sebagai olahraga akan mampu menjadikan manusia Indonesia memiliki kekuatan fisik dan mental, sikap sportivitas yang tinggi, membangun sumber daya manusia pembangun bagi bangsa dan negara.

Ketiga, catur sebagai seni memiliki nilai keindahan dalam menciptakan permainan langkah-langkah spektakuler yang dikenal dengan langkah kombinasi yang tercipta yang dapat membuat pemain maupun penonton berdecak kagum. Seni bermain catur inilah yang menjadi daya tarik dan daya pikat sehingga banyak orang tergila-gila dengan permainan ini.

Saya berharap semoga permainan catur akan selalu lestari dan melalui permainan ini pecatur cilik kita akan mampu berprestasi dan berpeluang melanglangbuana ke luar negeri untuk bertanding di arena catur internasional.

Semoga pembinaan olah raga catur ini terus digalakkan sehingga melalui pembinaan yang terencana dan terarah akan muncul pecatur-pecatur unggulan dan tangguh yang akan mengharumkan nama bangsa Indonesia dimata percaturan dunia internasional.

Selamat hari catur internasional. GENS UNA SUMUS.

Salam Kompasiana.

Manado, 20 Juli 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun