Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Festival Pinabetengan 2015

8 Juli 2015   02:50 Diperbarui: 8 Juli 2015   02:50 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara Adat Watu Pinawetengan Sukses Digelar

 

lokasi upacara adat di watu pinabetengan (sumber: beritamanado.com/frangkiwullur)

Kemarin di Pinabetengan Tompaso Minahasa di gelar acara budaya bernama Festival Pinabetengan 2015. Acara yang di prakarsai Irjen Pol(purn) Dr Benny J Mamoto,SH MSi menjadi agenda tahunan setiap tanggal 7 Juli dan tahun ini sub etnis Minahasa, suku Bantik mendapatkan kehormatan melaksanakan upacara adat di lokasi Watu Pinabetengan. Watu Pinabetengan inilah dianggap menjadi tempat awalnya penyebaran suku Minahasa pada jaman dahulu. Terletak di desa Pinabetengan, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Festival Pinabetengan tahun ini merupakan kegiatan tahunan yang diprakarsai Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara yang diketuai Irjen Pol (purn) Dr.Benny Josua Mamoto, SH, MSi."

"Tahun ini masuk tahun yang ke sepuluh, dengan tujuan kami mau membina seni budaya di Sulut, seperti seni musik, tari, upacara adat, permainan rakyat, kuliner, kain adat, itu juga yang kami ingin lestarikan," jelasnya.

Ia menambakan, akan terus melestarikan kebudayaan yang menjadi kekayaan di Minahasa.

"Ini rutin kami laksanakan, dan tiap tahun yang selenggarakan dari etnis lain," jelasnya.

Menurutnya, setiap etnis memiliki cara untuk memimpin upacara adat, ada yang lengkap, namun ada juga yang sudah dipersingkat.

Selain ingin melestarikan, ia jua mau memperkenalkan dan mau melatih generasi muda terhadap kebudayan, supaya mereka terbebas dari masalah narkoba juga masalah sosial lainnya.

Sementara itu, Brigjen Pol Wilmar Marpaung saat sambutan mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, yang dinilainya sangat positif untuk melestarikan kebudayaan khususnya Minahasa.

"Budaya adalah kekayaan daerah yang belakangan mulai punah, sehingga perlu adanya upaya untuk pelestarian, terutama kepada generasi muda, seperti kegiatan festival ini," ujarnya.

Rangkaian kegiatan festival ditandai dengan beberapa aktivitas, diawali dengan pelaksanaan upacara adat di watu pinabetengan, mengadakan pawai dari watu pinabetengan ke lokasi institut dan menyaksikan atraksi pagelaran seni dan budaya:maengket, musik kolintang, musik bambu klarinet, musik tradisional, atraksi kabasaran, dan juga ditandai dengan penyerahan buku kamus bahasa bantik-indonesia kepada para tokoh adat suku bantik serta beberapa tokoh masyarakat yang hadir oleh ketua Yayasan Benny J Mamoto.

Festival Pinabetengan ini mendapat perhatian masyarakat dan dihadiri oleh Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung, Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Binarko Sugihantio, Danlanudsri, Kepala BNN Sulut, Rektor Unsrat Manado diwakili Prof Dr Hengky Kiroh, MS, beberapa Kadis Pariwisata dari beberapa Kabupaten dan Kota, tokoh budaya dan pemerhati budaya, serta masyarakat.

para undangan yang hadir dalam festival (sumber:beritamanado.com/frankywullur) 

Kabasaran
Kabasaran
salah satu atraksi kabasaran (sumber:beritamanado.com/frankywullur).

Salam Kompasiana.

Manado, 8 Juli 2015.

Sumber:

beritamanado.com

tribunmanado.com

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun