Elon Musk menilai Twitter memiliki potensi yang luar biasa dan pusat kota digital untuk hal hal penting bagi masa depan umat manusia yang diperdebatkan dalam platform Twitter ini. Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi dan kebebasan berbicara dan berpendapat ini perlu di lindungi.
Apakah hanya sebatas ini motif Elon Musk mengakuisisi Twitter atau adakah motif terselubung lainnya hanya Elon Musk yang tahu. Persoalannya, disatu sisi Elon Musk memiliki Pabrik Tesla  di Shanghai, Cina yang merupakan fasilitas penting perusahaan memasok komponen baterai mobil listrik Tesla, disisi lain Twitter merupakan salah satu aplikasi yang dilarang di negara Tirai Bambu
Baca selengkapnya disini:https://tekno.kompas.com/read/2022/04/26/15310077/bakal-seperti-apa-twitter-setelah-dibeli-elon-musk
Mungkinkah ada motif lainnya untuk menerobos kebijakan pemerintah Cina pelarangan platform Twitter menjadi longgar sehingga platform ini digunakan masyarakat yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia ini?
Mungkin saja ada motif memanfaatkan platform Twitter sebagai sarana jajak pendapat publik dunia dalam mendukung pengembangan visi luar angkasa Space X dan sekaligus pengembangan usaha bisnis mobil listrik Tesla?
Mungkin saja ada motif menjajagi peluang ke depan terhadap dukungan publik dunia khususnya publik Amerika Serikat dalam ajang Pilpres ke depan sehingga via cuitan di Twitter ini akan muncul kandidat yang diinginkan publik disana?
Akhirnya, keberadaan Twitter diera Elon Musk akan tetap mempertahankan platform kebebasan berbicara atau tidak akan terus kita ikuti perkembangnya ke depan.
JM-29042022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H