Kalau Elon Musk mengakuisisi Twitter tentu ada motifnya. Sesuatu yang lumrah bagi sosok orang terkaya di dunia. Dengan reputasi kekayaan yang dimilikinya boleh dikatakan apa yang diinginkannya akan diusahakan terwujud.
Akuisisi Twitter Elon Musk menjadi topik tren di media massa cetak maupun elektronik bahkan medsos termasuk Twitter sendiri. Kompasiana pun sebagai plarform populer di negeri ini, rumah besar kita bersama ikut menjadikan topik pilihan yang menarik untuk di perbincangkan.
Topil kompasiana memunculkan pertanyaan aktual dan menarik: Twitter di Era Elon Musk: Akankah Tetap Menjadi Platform "Freedom of Speech?"
Pertanyaan yang Jitu.
Kalau saya katakan bahwa pertanyaan yang jitu karena ini menjadi pertanyaan yang akan muncul dalam benak masyarakat dunia termasuk masyarakat di negeri ini. Pertanyaan ini akan memunculkan berbagai opini yang cenderung akan mengarah ke jawaban  boleh ya dan boleh tidak.
Boleh saja dikatakan ya, karena semua orang tahu aplikasi atau platform Twitter bernafaskan karakter kebebasan berbicara dan berpendapat setiap penggunanya. Â Ciri khas platform inilah yang membuatnya banyak disukai orang dan meraup minat pengguna kedua terbesar sesudah aplikasi Facebook.
Mau tahu berapa banyak pengguna aplikasi Twitter di Indonesia?  Informasi yang dihimpun ada sekitar 18.45 juta  orang dan dikatakan  pengguna terbayak di dunia. Saya termasuk salah satu dari pengguna Twitter yang sudah bergabung semenjak Oktober 2016.Â
Hal menarik menjadi pengguna Twitter adalah setiap hari kita dapat mengikuti cuitan pengguna yang kita ikuti. Cuitan pejabat pemerintah pusat, pejabat polri, mantan menteri, pegiat medsos dan pengelola media massa cetak/online lokal termasuk cuitan Elon Musk.
Kebebasan berbicara dan berpendapat menjadi nafas demokrasi. Kita pun memiliki hak berbicara dan berpendapat yang diatur dalam undang undang. Namun kita pun diatur dalam pelaksanaannya dengan prinsip kebebasan yang bertanggung jawab. Kebebasan berbicara yang menghindari pernyataan pernyataan yang cenderung akan menciptakan keresahan dan konflik dalam masyarakat yang majemuk.
Saya anggap platform twitter era Elon Musk akan tetap mempertahankan prinsip kebebasan berbicara dan berpendapat bagi penggunanya.
Problematik dan Pertanyaan Lainnya.
Sebagai salah seorang pengguna platform Twitter, saya justru mempertanyakan tentang motif akuisisi Elon Musk ini. Walaupun Elon Musk telah mengemukakan motif nya mengakuisisi Twitter seperti yang dirilis kompas tekno dan mobileSyrup bahwa motif Elon Musk  adalah untuk meningkatkan fungsi platform ini dengan membuat fitur fitur baru dan berupaya  melindungi pengguna dari kejahatan cyber.