Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jadilah Kompasianer Gunung!

1 Agustus 2020   10:48 Diperbarui: 1 Agustus 2020   10:48 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gunung kelabat (sumber:dokpri)

Kemarin dalam suasana peringatan Hari Raya Idul Adha saya berkesempatan jalan-jalan sendirian. Mumpung cuaca cerah menghias angkasa kabupaten tercinta Minahasa Utara. Suasana arus lalu lintas di jalanan nampak sepi, tidak seperti hari hari biasanya. 

Saya mampir di rumah kolega yang berada di kawasan bernama Perum Asabri, desa Tetempangan Kecamatan Kalawat Minahasa Utara. Sebuah rumah bertingkat 2 sehingga dari sana kita dapat menyaksikaan keindahan panorama alam, antara lain: Gunung Kelabat.

Gunung Kelabat adalah gunung tertinggi di Sulawesi Utara. Gunung dengan ketinggian 1.995 meter kini menjadi objek wisata alam. Gunung berapi yang tidak aktif lagi. Puncaknya dapat kita saksikan kepundan berbentuk danau kecil dengan air yang sangat jernih. Disana pun anda dapat jumpai tanaman bunga edelweis yang dikenal dengan bunga abadi.

Peran Gunung Kelabat bagi masyarakat sekitar saat ini yang paling menonjol adalah airnya menjadi sumber daya alam potensial bagi usaha perikanan darat yaitu pemeliharaan ikan mas dan nilai yang menunjang perekonomian keluarga. Pun dimanfaatkan pengusaha mendirikan pabrik produksi air mineral kemasan.

Nah, kita mungkin sudah tau apa yang menjadi fungsi dan manfaat gunung dalam kehidupan kita. Tak apalah sekedar refresing akan saya tuliskan manfaat gunung salah satunya menjaga ekosistim alam di bumi. Maknanya, memelihara keseimbangan dan kesinambungan kehidupan mahluk hidup di alam yang saling terkait satu dengan lainnya.

Misalkan, bila air hujan turun deras, gunung mampu mengalirkan air hujan lewat celah celah Artinya, gunung bermanfaat penting untuk menghindari terjadinya banjir dan tanah longsor.

Gunung pun menyimpan kekayaan sumberdaya alam berupa aneka ragam bahan tambang, misalnya emas, perak, besi, timah, batubara dan barang berharga lainnya bagi kebutuhan hidup manusia. Batu-batuan dan pasir dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Pepohonan selain menyimpan air juga kayunya dapat dijadikan bahan bangunan juga.

Selain itu, disana anda dapat jumpai tanaman tertentu yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat bagi kebutuhan manusia pula. Termasuk didalamnya tanaman bunga yang bernama Edelweis.

Jangan lupa pula, gunung ini berfungsi sebagai pasak atau tiang bumi agar tetap kokoh dan tidak bergoncang!

Kompasianer, terinspirasi dari catatan sekilas mengenai peran, fungsi dan manfaat gunung bagi kita itu, saya mengajak kita belajar dan memahami pentingnya gunung sehingga kita menjadi Kompasianer Gunung.

Maksudnya, kompasianer sebagai pegiat di Kompasiana seyogyanya selalu menunjukkan sikap kokoh dan teguh dan tidak mudah goncang dalam aktivitas menulis, menyimak dan berinteraksi di media kesayangan bersama yaitu Kompasiana.

Menuliskan artikel artikel yang bermanfaat, memotivasi, menyejukkan hati, menemukan solusi terbaik dari persoalan yang dihadapi oleh negeri ini tentang aspek sosial ekonomi, politik, keamanan dan budaya.

Jadikanlah tulisan anda seperti gunung yang mampu menyerap derasnya hujan dan mengalirkan air yang jernih dan tidak menyebabkan banjir hoaks dan ujaran kebencian yang cenderung merusak rasa persatuan dan kesatuan diantara kita.

Tuliskan puisi-puisi indah dan menyegarkan se harum bunga abadi edelweis. Niscaya tulisan anda akan tetap dikenang abadi dalam hati sanubari setiap kompasianer.

Namun, apa salahnya bila sesekali anda menuliskan tulisan yang berapi-api bak letusan gunung berapi? Karena semburan abu dan lelehan laharnya kadang bikin lahan kita menjadi subur, bukan?

Kompasianer, maukah anda menjadi kompasianer gunung? Jawabannya ada di hati dan pikiran anda!

Salam Kompasiana.

Manado 01082020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun