Konstruksi berbentuk sirkular,memanfaatkan energi rambatan gelombang dari arah utara, membelokkan energi ke arah timur dengan harapan sisi kanan lahan menjadi lokasi bebas abrasi dan akan melandai secara perlahan .
Tahapan 1 uji stabilitas konstruksi -(2): cukup berhasil, uji tanam  4 vegetasi dan uji tanam selanjutnya.
Spesies mangrove yang di tanam yaitu Rhizophora mucronata berupa anakan dengan tinggi diatas 80 cm.
Lebih lanjut dia menyatakan apabila teknik ini berhasil maka dapat dikembangkan untuk hal hal seperti: pencegahan abrasi dan perlindungan pantai dan pemukiman, penghijauan kota pantai sekaligus menyediakan vegetasi pantai pohon penyerap racun di udara dan pelepas oksigen bersih dan  estestika keindahan dan bisa dikembangkan untuk mengatasi tenggelam nya pulau pulau kecil atau desa seperti terjadi di beberapa tempat akibat banjir rob dan naiknya permukaan laut.
Kondisi konstruksi 2 setelah 1 minggu, stabilisasi permukaan media tanam dan kondisi anakan umumnya Rhizophora mucronata yang nampak sehat. Rekomendasi: pengayaan anakan dan perawatan. Siap untuk konstruksi 3.
Nah, saya berharap semoga  riset ini berhasil menemukan model rekayasa pantai yang pas untuk pengembangan vegetasi mangrove di negeri ini. Mungkin saja model ini dapat di terapkan di darah lainnya karena Indonesia memiliki potensi sumber daya alam  garis pantai terpanjang di dunia dan dan memberi kontribusi 20% luas hutan bakau di dunia.
Selamat berjuang dalam riiset mener Oda, sukses selalu demi keharuman nama Universitas tercinta dan kebanggaan kita yaitu Universitas Sam Ratulang Manado.Â
Bravo UNSRAT.