Setiap kompasianer punya resolusi di tahun 2019 termasuk saya sebagai kompasianer yang bermukim di ujung utara pulau Celebes (Sulawesi). Mau di bilang utang atau bukan hal ini tergantung masing-masing kita. Kalau disebut utang berarti mesti di tebus di tahun depan.
Sebagai kompasianer, saya menyadari akan aktivitas berselancar di Kompasiana belum sesuai harapan pribadi. Tahun ini saya mulai menulis di K pada 22 April 2019 artinya sejak 1 Januari hingga 21 April 2019 saya tidak menulis artikel. Dua tahun lebih saya sama sekali tidak menulis artikel, data yang ada terakhir di tahun 2016 tepatnya 26 November 2016 saya menulis artikel berjudul Upaya bangkitkan kreativitas wirausaha mahasiswa.
Bila dilihat dari segi kuantitas sejak tanggal 22 April 2019 hingga tulisan  per tanggal 13 Desember 2019, saya mempublis 217 artikel. Bulan April: 6, Mei:70, Juni: 40, Juli: 10, Agustus: 18, September: 19, Oktober: 10, Nopember: 37 dan Desember: 7.
Dari 217 artikel itu, tidak satupun yang diganjar admin sebagai artikel utama (HL), paling-paling hanya bertengger di nilai tertinggi. Hanya satu artikel yang pernah masuk di terpopuler dan memiliki view tertinggi 7892, di vote 38 kompasianer dan di komentari 11 orang, yaitu artikel saya berjudul: Ide "Gila" Buat Mendikbud Nadiem Makarim. Ada 2 artikel yang di vote kompasianer 45 dan 46 vote yaitu "K-Reward Semakin Menggoda"(22 Juli 2019) dan "Jadikan Kompasiana Sebagai Gudang Gagasan"(9 Juni 2019).
Selain itu, harapan saya untuk mendapatkan K-Reward belum juga terpenuhi. Sudah berkali-kali meregistrasi di Gojek untuk mendapatkan Gopay karena masalah foto dan tulisan di KTP yang blur alias tak terbaca sehingga registrasinya di tolak. Di bulan September 2019 baru berhasil teregistrasi setelah mengganti KTP dengan kartu SIM. Walaupun sudah punya nomor Gopay namun bulan Oktober dan Nopember 2019 belum beruntung mendapatkan K-Reward. Hingga kini saya belum tau mengapa?
Harapan saya untuk hadir di Kompasianival 2019 belum tercapai karena sejak bergabung di K 8 Maret 2015 keinginan untuk berjumpa dengan sesama kompasianer sangatlah besar apalagi semakin banyak kompasianer yang telah akrab berinteraksi di komentar artikel. Semoga tahun depan harapan ini akan terwujud. Selain itu, harapan untuk mendapatkan hadiah dalam blog competition belum terwujud dan ini menjadi tantangan di tahun depan.
Ada satu kegembiraan tersendiri di tahun ini yaitu setelah admin mengumumkan akun saya tervalidasi centang biru pada 11 November 2019. Ini suatu hal yang membanggakan sekaligus beban berat sebagai kompasianer.Â
Tanggung jawab menulis di Kompasiana semakin besar dan disinilah sisi beban yang mesti diemban sebagai kompasianer. Kesempatan ini perlu saya sampaikan terima kasih kepada admin atas pemberian kesempatan menyandang kompasianer centang biru.
Nah, itulah catatan resolusi saya di penghujung tahun 2019 agar di tahun depan akan lebih meningkatkan kwalitas mempublis artikel-artikel yang lebih baik dan bermanfaat, aktual, menarik bahkan unik.Â
Saya menyadari bahkan mengakui bahwa 217 tulisan tahun ini belum memenuhi syarat untuk masuk dalam jajaran artikel di Artikel Utama dan ini menjadi tantangan saya ke depan tahun 2020.
Saya menganggap resolusi itu diperlukan oleh kita sebagai kompasianer yang akan membantu kehidupan tulis menulis di Kompasiana lebih terarah dan termotivasi.Â