Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Demo Mahasiswa, Ingat Mutiara Kata Bung Karno

26 September 2019   09:12 Diperbarui: 29 September 2019   00:05 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bung Karno (sumber:sumberarum.wordpress.com)

"Berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dan akarnya, berikan aku 10 pemuda niscaya akan ku guncang dunia" (Bung Karno).

Demo mahasiswa di beberapa kota menjadi topik tren media massa cetak dan elektronik. Intinya menyuarakan suatu nilai secara bergerombol di lokasi-lokasi strategis misalkan di halaman gedung pemerintah. 

Ini hal yang wajar karena kegiatan penyampaian pendapat yang diatur dalam peraturan yang berlaku. Demo mahasiswa diwarnai orasi, membawa spanduk yang berisi tuntutan yang harus di perhatikan pihak yang di demoi.  Hal yang lumrah.

Saya anggap kegiatan demo ini bila dilakukan dengan tertib dan etis maka itu akan berlangsung dengan baik. Namun kalau demo ini telah dimasuki pihak lain atau pihak ketiga maka persoalannya menjadi lain. 

Justru demo mahasiswa ini akan cenderung mengarah ke tindakan anarkis, tindakan yang merusak misalkan pengrusakan pagar, pembakaran mobil dan motor dan bahkan bentrok antara pendemo dengan aparat keamanan. 

Kalau demo mahasiswa ini mengatasnamakan aspirasi suara rakyat menjadi pertanyaan sekarang untuk apa ada Dewan Perwakilan rakyat? Apakah suara pimpinan dan anggota dewan ini sudah tidak didengar lagi oleh rakyat? 

Apakah DPR yang juga di pilih sesuai aturan dan ketentuan oleh rakyat termasuk mahasiswa yang demo ini sudah tidak di percaya lagi membawa aspirasi rakyat?

Mahasiswa yang melakukan demo ini adalah bagian dari pemuda yang ada di negeri ini. Jumlahnya tidak sedikit bukan hanya puluhan, ratusan namun ribuan yang berdemo. 

Sejarah kita telah mencatat bagaimana aksi mahasiswa ini yang berpengaruh terhadap keberadaan seorang presiden apalagi massa aksi ini sampai menduduki gedung MPR.

Benar apa yang dikemukakan oleh Bung Karno, beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncang dunia. Mahasiswa adalah pemuda yang kalau dimanfaatkan akan dapat merubah keadaan dan situasi. 

Itulah yang dimanfaatkan pihak tertentu dengan memanfaatkan mahasiswa untuk mencapai tujuan dan cita-cita mereka (memecah belah persatuan-inkonstitusional).

Persoalan sekarang ketika tuntutan mahasiswa yang demo ini sudah di dengar pemerintah dan diikuti namun kenapa masih berlanjut terjadi demo? Ini yang harus di telusuri lebih lanjut. Ada apa sebenarnya dibalik semua kegiatan demo mahasiswa ini.

Hal kedua, kegiatan demo di lapangan biasanya terjadi bentrok fisik antara mahasiswa dengan aparat keamanan. Kedua pihak sering mengalami kerugian atau korban entah pihak aparat maupun mahasiswa. 

Pihak aparat yang menjaga keamanan justru dilempari batu, bom molotov atau benda keras lainnya. Pihak mahasiswa ada yang luka, pingsan karena "water cannon" aparat. Seakan-akan terjadi perang kecil.

Kondisi ini mengingatkan saya akan mutiara sakti Bung Karno : "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri". Disini lah tingkat kesulitannya yaitu berhadapan dengan rakyat kita sendiri, bukan?

Saya pikir dengan mengingat mutiara sakti Bung Karno ini, kita semua diingatkan kembali untuk tetap bersatu memperjuangkan cita-cita luhur bersama. 

Sampaikan aspirasi kita secara santun dengan cara-cara yang lebih etis sebagai bagian masyarakat yang berbudaya tinggi dan melandasi itu dengan mengacu pada nilai nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

Marilah kita berjuang secara bersama dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan rasa cinta dan kasih sayang. Bentrokan antara kita hanya membuang buang enersi yang akan merugikan kita semua.

Salam damai!!!

Manado, 26092019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun