Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memperkenalkan Kembali Semboyan "Torang Samua Basudara"

22 Agustus 2019   08:57 Diperbarui: 25 Juni 2021   08:41 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua daerah di negeri ini tentunya memiliki semboyan hidup atau slogan yang menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Seperti hal nya di daerah tempat saya tinggal yaitu Provinsi Sulawesi Utara.

Ya, slogan "Torang Samua Basudara" namanya di singkat TORSAMBA. 

Slogan ini bukan hanya kata-kata kosong belaka namun prinsipnya sudah di terapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Provinsi Sulawesi Utara. Slogan ini dianggap sebagai ungkapan kearifan lokal masyarakat Sulawesi Utara.

Fakta nya, kondisi kerukunan dan kehidupan masyarakat Sulawesi Utara terjaga dan terpelihara  dengan baik. Perorangan, organisasi sosial dan kemasyarakatan, tokoh masyarakat dan tokoh agama, semuanya berperan serta berpartisipasi aktif dan bersatu dalam memelihara dan menjaga kerukunan, kebersamaan dan persaudaraan.

Baca juga: Implementasi Semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam Kehidupan Sehari-hari

Masyarakat Sulawesi Utara menyadari sepenuhnya bahwa perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan dan berbagai perbedaan lainnya bukan ancaman untuk hidup bersama. Tidak ada untungnya bila mengancam dan merasa terancam dengan perbedaan. Menyadari sepenuhnya bahwa di dunia manapun tidak ada yang sama bahkan yang kembar pun tetap berbeda, karena manusia  di ciptakan Tuhan dengan sejumlah perbedaan dalam dirinya. 

Ya, slogan Torang Samua Bersaudara (TSB) sejatinya bukan untuk menyatukan perbedaan atau untuk menyamakan keberagaman namun untuk mengakui dan memahami bahwa perbedaan adalah hal yang indah dan mengandung nilai kehidupan.

Ciri yang paling menonjol dalam TSB ini adalah Keterbukaan. Keterbukaan dalam sikap saling menghargai, tolong menolong atau saling bantu membantu. Inilah yang senantiasa diaplikasikan oleh Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) dan Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama(BKSUA) di Sulawesi Utara dalam peranannya yang konsisten sehingga terjaganya toleransi antar umat beragama di daerah ini.

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey dalam setiap kesempatan acara di daerah ini selalu mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kebersamaan dan kerukunan. Meskipun Sulawesi Utara memiliki masyarakat yang manjemuk namun tetap konsisten dan komitmen hidup rukun dan damai karena Torang Samua basudara.

Baca juga: Hai Generasi Muda Indonesia, Jangan Pernah Lupakan Semboyan Bangsa Kita

Sejarah telah mencatat bahwa bangsa yang besar dan maju dalam berbagai kehidupan adalah bangsa yang menghargai perbedaan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun