Kemarin 11 Agustus 2019 Kompas.tv menyiarkan berita "Duka kembali melanda keluarga besar Kompas Gramedia, Polycarpus Swantoro, salah satu dari pendiri Kompas Gramedia menghembuskan nafas terakhir dalam usia 87 tahun".
Bagi pembaca harian Kompas, nama Policarpus Swantoro tidak asing lagi. Pria kelahiran Jogyakarta 87 tahun lalu ini dikenal sebagai wartawan senior yang sangat menggemari membaca dan memiliki koleksi buku-buku karya nya sendiri.
Almarhum yang akrab disapa Pak Swan, mengawali karir sebagai wartawan lapangan kemudian dipercaya mengemban tugas Pemimpin Umum Harian Kompas dan juga Wakil Direktur Kelompok Kompas Gramedia. Bersama sahabatnya Jacob Oetama dan PK Ojong, pada 55 tahun lalu mendirikan Kompas Gramedia.
Almarhum dikenal juga sebagai sosok yang tegas namun akrab dengan siapa saja.Â
Nah, sebagai penghuni kompasiana dan dikenal dengan sebutan kompasianer tentunya kita kehilangan seorang figur dalam dunia jurnalistik. Kitapun dapat memahami sosok atau figur Pak Swan dari karya-karya buku yang pernah ditulis dan diterbitkan.
Mungkin anda pernah menyimak karya buku berjudul "Masalalu Selalu Aktual"? Sebuah karya tentang humanisme yang historis.Â
Simak kata pengantar di sampul belakang buku itu. "Humanis yang historis. Memang menulis tentang manusia, tetapi manusia itu tidak pernah bisa dipahami tanpa sejarah bangsanya. Memuat tokoh-tokoh dunia yang dikemas dalam narasi yang menarik untuk dibaca dan dijadikan teladan untuk kita, tokoh mana yang akan kita jadikan idola".
***
Pak Swan telah berpulang saat sedang terlelap disamping isterinya di kediaman mereka di Kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur. Almarhum Pak Swan telah tiada dan meninggalkan kita selama-lamanya namun karya-karya nya akan selalu hadir dan diharapkan menginspirasi kita untuk selalu semangat berkarya. Semangat menulis sesuatu yang bermanfaat bagi manusia.
Selamat Jalan Pak Swan...karya-karya mu abadi!!!