Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Listrik

6 Agustus 2019   08:37 Diperbarui: 6 Agustus 2019   08:56 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Listrik
kau memang kuat perkasa
kau memang pantas jadi tren topik
kau jadi buah bibir seantero nusantara
karena kau adalah barang yang murah dan sangat di butuhkan oleh kita

Listrik
kau hadir hingga ke pelosok negeri
menggerakkan mesin-mesin
menerangi kota dan desa
tanpa mengenal lelah dan letih

Listrik
jasamu bagi kita tak ternilai
lorong lorong gelap temaram jadi benderang
warga memuja-mujimu tiada tara
seakan mau memeluk dan menciummu

Listrik
ketika tubuhmu sakit
orang orang bukannya bantu menyembuhkan
namun kau kerap di caci maki tak keruan
kasihan nasibmu

Listrik
apapun yang mereka katakan tentang mu
kau tak peduli
kau tetap tegar
hadir dan menerangi jiwa jiwa yang gelisah

Listrik
kau yang selalu bekerja tanpa henti
siang dan malam
kau memang butuh perawatan yang spesial
percayakanlah kepada mereka-mereka yang setia mengurusmu

Listrik
aku selalu mengangumimu
aku fans beratmu
aku membutuhkanmu
namun aku tak mampu merawatmu kala kau meringis sakit

Listrik
kadang aku merasakan sedih
bila mendengar suara suara miring kala kau padam
apakah mereka sadari kalau mereka merasakan derita sakit parah
mereka mampu beraktivitas seperti biasa?

Listrik
ditengah badai cacian padamu di saat sakit
aku tetap memujamu dan mencintaimu
ditengah namamu itu terukir indah julukan mahluk lembut
dambaan hidupku

Listrik
andaikan namamu aku rekayasa hilangkan huruf awal dan akhir
namamu akan berubah sejenak
kukeluarkan huruf L dan K
akan terbacalah: ISTRI.....

catatanpagi, JM-06082019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun