Fenomena alam terjadi bulan ini dimana Jupiter, Bumi dan Matahari berada dalam posisi sejajar atau berada pada satu garis lurus. Ya, dilaporkan 10 Juni 2019 planet Jupiter berada pada posisi terdekat dengan bumi dan bisa dilihat dengan mata telanjang.
Fenomena alam ini menggerakkan peminat astronomi untuk menyaksikan lewat planetarium Jakarta, malam ini. Seperti yang dirilis kompas.com ada sekitar 80 orang menyerbu planetarium Jakarta untuk menyaksikan planet Jupiter melalui teropong. Peminat ini dengan sabar menunggu nama mereka di panggil ketika antri menunggu kesempatan menyaksikan fenomena langka tahunan ini.Â
Fenomena ini akan terlihat lagi tahun depan bulan Juli 2020.
Nah, sebagai penghuni planet bumi kita seharusnya berterima kasih kepada planet Jupiter karena salah satu peran pentingnya adalah sebagai penyelamat bumi dari hujan meteor. Dapat dibayangkan apa jadinya nasib bumi terhadap serbuan hujan meteor bila Jupiter ini tidak berada di tata surya.
Ada 5 fakta tentang planet Jupiter: Pertama, Planet ini bukanlah planet terbesar di alam semesta. Kedua, planet ini punya 69 jenis bulan. Ketiga, planet ini tidak akan pernah bisa di huni oleh manusia. Keempat, planet ini menjadi penyelamat bumi dari hujan meteor. Kelima, planet ini memiliki temperatur yang dingin dan fenomena badai yang indah.
Sebuah foto atau gambar tentang fenomena awan di planet Jupiter, diperoleh pesawat ruang angkasa Juno, NASA 12 Pebruari 2019 lalu. Di rekam kamera pada jarak 13.000 km diatas awan dan di ciptakan ilmuwan amatir Kevin M Gill menggunakan pencitraan JunoCam dari pesawat ruang angkasa. Gambar ini di juluki 'Dramatic Jupiter".
Inilah gambar itu.
Jadi, bagi anda yang belum berkesempatan melihat langsung fenomena alam ini masih diberi kesempatan hingga pekan depan. Kunjungi planetarium terdekat dengan kota anda di Jakarta atau Bandung.
Semoga bermanfaat.
Salam Kompasiana.