Salah satu tradisi unik masyarakat Kotamobagu Sulawesi Utara yang dikenal dengan nama Monuntul. Tradisi ini ditandai dengan kegiatan masyarakat di desa atau kelurahan memasang lampu botol berbahan bakar minyak tanah di depan rumah atau di lapangan yang ada di desa/kelurahan.Â
Monuntul artinya menerangi berasal dari kata tuntul (lampu botol), dilaksanakan 3 hari jelang lebaran menjadi tradisi tahunan di sana. Bahkan setiap tahun di adakan lomba antar desa/kelurahan se kota Kotamobagu. kegiatan tahunan ini bernama "Pesona Monuntul".
Alhasil, saat ini hampir semua lapangan desa dan kelurahan setiap malam nampak terang benderang. Semua itu karena cahaya ribuan lampu botol yang dirangkaikan sedemikian rupa menjadi satu atau lebih formasi.
Semenjak monuntul ini di lombakan antar desa/kelurahan, maka berlomba-lombalah masyarakat muslim di sana menampilkan kreasi bentuk formasi monuntul. Ada variasi berbentuk mesjid, Al Quran atau kaligrafi menarik lainnya.
Tidak heran lagi, pesona Monuntul ini mendapat antusias masyarakat yang datang menyaksikan indahnya rangkaian lampu botol tersebut.
Walikota Kotamobagu, Hj Ir Tatong Bara barusan membuka secara resmi Pesona Monuntul di lapangan Motoboi Kecil, Kotamobagu. "Â Ini adalah budaya Kotamobagu yang wajib di pelihara oleh masyarakat. Jadi harus terus di gelorakan dan disemangati. Saya bersyukur masyarakat antusias berpartisipasi aktif mengsukseskan acara yang bernuansa keagamaan ini menyongsong hari lebaran" ujar walikota.
Tradisi ini ada kemiripan dengan tradisi sambut lebaran Tumbilotohe di Gorontalo.
Nah, berikut ini foto-foto tentang monuntul di Kotamobagu.
Semoga bermnfaat.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H