Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Budaya Latah, Ditinggalkan atau Dipertahankan?

26 Mei 2019   11:27 Diperbarui: 26 Mei 2019   11:33 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latah (sumber:youtube.com/ahmadjauhari)

Saya anggap soal latah ada yang positif namun ada pula negatifnya. Latah positif adalah meniru keteladanan tokoh yang memberi spirit untuk maju. Tokoh yang memperlihatkan prilaku yang memperlihatkan rasa cinta tanah air, rasa cinta perdamaian, rasa cinta persatuan dan rasa cinta terhadap terciptanya ke utuhan bangsa dan negara.

Latah yang positif juga tercermin dari "gaya" para pelawak yang mempertontonkan ulah yang mengikuti gaya seorang tokoh. Ini kerap membuat kita terbahak-bahak saking lucunya. 

Latah negatif yang perlu kita hindari adalah tindakan memprovokasi, menyebarkan berita bohong dan hoaks. Ini berakibat fatal dan menimbulkan rasa kebencian yang menjurus ke dendam. 

Padahal kita hidup dalam suatu negara dan bangsa yang mengajarkan sikap saling menghargai, saling toleransi dan saling menopang demi kemajuan bersama menuju cita-cita.

Latah negatif yang suka mengadu domba, suka memecah belah persatuan, suka menang sendiri, perilaku yang tidak mempercayai terhadap sesama bangsanya adalah latah yang perlu kita tinggalkan.

Latah yang bersifat negatif lainnya adalah meniru kebiasaan melakukan kerusuhan. Di Inggeris latah ini sudah di tinggalkan karena pengalaman yang mereka alami dampak kerusuhan merugikan mereka sendiri. 

Itulah yang memunculkan aturan keras bagi orang atau kelompok yang berbuat rusuh dengan hukuman berat bahkan sampai hukuman mati. Di Eropah bahkan ada Undang-Undang Hitam, namanya.

Nah, tulisan sederhana ini semoga dapat memunculkan wacana di kalangan kompasianer berupa pro atau kontra: Latah di tinggalkan atau Di pertahankan!

Salam Kompasiana.

manado,26052019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun