Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kamar, Marak, dan Makar

14 Mei 2019   02:47 Diperbarui: 14 Mei 2019   07:34 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penangkapan di kamar hotel(sumber:kompas.com)

Ketika pasca pemilu serentak ini, dalam masa proses pengumpulan dan penghitungan suara oleh KPU daerah hingga pusat, kita semua terfokus pada pemberitaan media massa cetak maupun elektronik yang MARAK berita QC, Analisis Para pakar Politik sampai ke soal adanya dugaan kecurangan dan manipulatif. Pada intinya terlihat banyak kejadian di negeri kita yang dinilai lagi MARAK. Suasana perpolitikan yang cenderung memanas menjadi berita yang MARAK di lahap pembaca, termasuk di Kompasiana.

Ketika situasi perpolitikam pasca pemilu tiba pada titik puncak ibarat gunung yang akan meletus diawali dengan keluarnya semburan asap tebal ke angkasa, muncullah istilah People Power. Istilah ini yang melahirkan suatu gerakan massa terbatas berupa demo yang diinisiasi Kivlan Zen dan Eggy Sudjana. 

Kedua tokoh ini dituduh MAKAR dan menimbulkan pro dan kontra dari sudut pandang hukum. Soal ini saya abaikan karena ini tentang ranah hukum. Yang utama, yang saya ingin tenkankan disini kata MAKAR nya.

Jadi, simpulan sementara bahwa antara Kamar, Marak dan Makar walaupun artinya berbeda namun ketiganya bersinergi dan dapat dijadikan rangkaian peristiwa yang terjadi dalam dunia perpolitikan di negeri ini.

Semoga bermanfaat.

Salam Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun