Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sumikolah, Futurulog, dan Pengembangan Kota Masa Depan di Indonesia

3 Mei 2019   13:05 Diperbarui: 3 Mei 2019   13:12 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momentum hari pendidikan nasional menginspirasi saya untuk menulis tentang judul diatas. 

Halaman kompasiana terhias artikel aktual dan menarik soal nasib guru honorer, pemindahan ibukota negara serta buruh. Aneka ragam tanggapan, ide, gagasan yang muncul yang pada hakikatnya kita memang butuh "gagasan besar", ide cemerlang dan perencanaan yang matang.

Siapakah yang nantinya berperan penting untuk hal-hal yang bersifat prinsip dalam membangun negeri ini?

Jawabannya mungkin pemerintah, swasta dan seluruh komponen masyarakat di negeri ini.

Inti dari semuanya, kita membutuhkan sdm yang handal dan bertanggung jawab. SDM yang handal adalah yang mampu memberikan gagasan-gagasan atau ide-ide besar yang bukan hanya jadi wacana belaka namun dapat direalisasikan.

Kita membutuhkan sdm yang berkualitas. Bukan hanya berilmu pengetahuan luas namun bermoral tinggi.

Ingatlah kini kita sedang menyongsong era revolusi 4.0. Era global dan persaingan yang ketat dengan sdm bangsa lainnya. Bagaimana kita mempersiapkan diri menghadapi tantangan di era tersebut?

Inilah catatan sederhana saya sebagai salah seorang kompasianer daerah.

Pertama, kita harus tingkatkan mutu pendidikan di berbagai lini. Pemuda-pemudi kita harus di motivasi untuk terus belajar baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Saya teringat konsep Dr Sam Ratulangi yaitu SUMIKOLAH. Artinya setiap orang wajib untuk sekolah. Belajar apa saja kapan saja dimana saja agar seseorang memiliki wawasan yang luas dalam mengabdi kepada keluarga, masyarakat dan bangsa.

Sumikolah ini yang memotivasi pemuda Ratulangi pergi belajar di Batavia (Jakarta) kemudian demi cita-cita yang tinggi beliau nekad pergi ke Eropah dan berhasil meraih gelar Doktor Matematika. Jadi, konsep filosofi Sumikolah ini dapat dijadikan salah satu motivasi bagi para pemuda-pemudi di tanah air.

Kedua, kita harus mampu membentuk manusia yang mampu melihat jauh ke depan bagaimana nantinya Indonesia dimasa depan. Manusia Indonesia yang dikenal sebagai futurulog. Bagaimana kondisi negara Indonesia di tahun 2030 atau kah di tahun 2050 nanti. Seorang futurulog akan mampu membuat suatu prediksi berdasarkan catatan-catatan dan data saat ini.

Dr Sam Ratulangi dikenal sebagai seorang futurulog. Beliau pernah menuli buku Indonesia di Pasifik tahun 1932 dimana di dalam bukunya itu tersirat suatu peristiwa yang akan terjadi dalam suatu kawasan di wilayah Pasifik. Sepuluh tahun kemudian pecahlah perang Pasifik. Artinya, ketajaman analisis Dr Sam Ratulangi dalam bukunya itu mampu melihat apa yang akan terjadi di masa depan yang menjadi ciri seseorang disebut sebagai futurulog.

Ketiga, pembangunan perkotaan di Indonesia diperlukan perencanaan yang matang. Termasuk juga rencana pemindahan kota Jakarta sebagai ibukota negara keluar pulau Jawa. Ini gagasan besar dan perlu biaya besar. Mau tidak mau harus di tunjang karena kita sedang mempersiapkan diri menjadi bangsa yang maju dan hebat di kawasan Asia Tenggara bahkan Asia Pasifik. Negara kita negara yang besar, negara yang kaya dengan potensi sumber daya alam yang melimpah namun diakui kita masih kekurangan sdm atau manusia pembangunan yang berkualitas.

Lanjut, kita perlu memperhatikan pembangunan perkotaan di Indonesia. Kedepan kita perlu memperhatikan kota-kota yang khusus berada di daerah perbatasan dengan negara lain. Kota-kota ini menjadi strategis karena dapat dijadikan benteng bagi negara. Membangun kota ini memang perlu biaya besar olehnya perlu dibangun secara bertahap. Membangun kota yang memang sudah ada maupun kota baru di pulau-pulau tertentu yang strategis.

Saya mendambakan agar setiap pulau besar yang ada di Indonesia dibangun sebuah kota baru, kecuali pulau Jawa yang memang sudah ada kota-kota besar. Di wilayah bagian barat ada satu kota baru yang mantap. Begitu juga di bagian tengah dan timur Indonesia. Di ketiga kota baru itu nanti akan ditempatkan bangunan perkantoran buat kementerian yang ada sehingga tidak ada kesan kementerian itu terpusat. Artinya, ada kementerian yang ada kantornya di daerah.  Ini hanyalah ide sederhana belaka.

Salam kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun