Kompasiana adalah media jurnalis warga terpopuler di tanah air.Media yang digandrungi pegiat bernama kompasianer yang selalu setia menerima artikel selama 1 x 24 jam. Berpuluh bahkan beratus artikel masuk dan admin tidak bosan bosannya menanggapi serta memberikan tanggapan. Secara otomatis artikel yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku akan terhapus sedangkan artikel yang lolos akan di ganjar admin HL atau Pilihan.
Eksistensi Kompasiana melayani kompasianer selama 8 tahun perlu di apresiasi. Saya anggap Kompasiana didalamnya ada admin sedikitnya telah mengaplikasikan gerakan nasional Revolusi Mental yang tersirat 3 unsur: tertib, bersih dan melayani. Beragam tantangan yang dihadapi selama ini dari pihak kompasianer yang mengeritik dan mengkomplein selalu ditanggapi dengan kearifan dan jiwa besar Kompasiana.
Terinsiprasi artikel teman Kompasianer Felix Tani ketika membaca tulisanya bertopik: "Konsisten Adalah Tjiptadinata{Aku Mohon Pamit}edisi 21 Mei 2016 sehingga artikel ini saya tuliskan.
Saya anggap Kompasiana memiliki 10 sifat atau karakteristik. 10 karakteristik inilah menjadi ciri khas dan daya tarik kompasianer menulis disini. Menulis dengan semangat yang tinggi tanpa pamrih alias suka rela.Â
Pertama, Konsistensi. Dalam pengertian baku, konsistensi adalah ketetapan dan kemantapan (dalam bertindak). Arti lainnya, ketaatasasan,digunakan dalam menerangkan kebijakan pemerintah mencerminkan sesuatu- dalam menghadapi pembangunan yang sedang di laksanakan! Karakteristik ini memang di terapkan oleh admin kompasiana bagi kompasianer yang tidak mentaati aturan main yang baku di Kompasiana. Misalkan apabila kita memposting artikel yang melanggar ketentuan maka artikel kita akan di hapus admin dan memberitahukan mengapa artikel kita di hapus lewat kolom obrolan di Kompasiana. Bandingkan pengertian menarik versi Felix Tani bahwa konsistensi adalah Tjiptadinata, suatu usulan yang menarik di diskusikan.
Kedua, Opini. Opini mengandung arti pendapat, pikiran dan pendirian. Kompasiana seringkali menggali opini kompasianer tentang sesuatu persoalan yang lagi tren di kalangan masyarakat. Adanya persoalan yang memiliki sifat pro dan kontra Kompasiana mengundang kompasianer dalam memberikan pendapat, pikiran dan pendirian.
Ketiga, Manusiawi. Artinya, bersifat manusia atau memanusiakan. Kompasiana selalu mengutamakan kepentingan kompasianer dengan memberikan apresiasinya berupa penghargaan atau award dalam even Kompasianival. Â Melayani kompasianer tanpa mengenal lelah dan merespon dengan memberi penilaian setiap artikel yang di publis.
Keempat Populer. Artinya, dikenal dan di sukai orang banyak. Ini memang pas buat Kompasiana dan nyata dalam keseharian. Â Harus diakui bahwa Kompasiana media jurnalis warga yang memiliki sekitar 200-300 ribu kompasianer.
Kelima, Antisipatif. Artinya bersifat tanggap terhadap sesuatu yang sedang (akan) terjadi. Kompasiana memiliki kemampuan mengangkat tema yang lagi tren di tengah masyarakat, entah soal politik, ekonomi dan sosial.
Keenam, Sinergi. Sinergi artinya melakukan kegiatan operasi gabungan. Kompasiana seringkali merangsang komunitas penggemar atau pehobi tertentu untuk aktivitas nangkring. Juga mempertemukan instansi tertentu menjadi narasumber materi dan dibagikan kepada kompasianer.
Ketujuh, Intelektual. Artinya, cerdas, berakal dan berpikir jernih berdasarkan ilmu pengetahuan. Selain itu, mengandung pengertian mempunyai kecerdasan tinggi, cendekiawan. Juga totalitas pengertian dan kesadaran terutama yang menyangkut pemikiran dan pemahaman. Kompasiana pastilah memiliki figur yang cerdas dan kemampuan manajerial sehingga tetap eksis hingga kini. Kompasiana tempat berkumpulnya beranekaragam individu profesional di bidangnya, tentunya ada juga kaum cendekiawan bercokol disana.
Kedelapan, Aktual. Artinya betul betul ada (terjadi) sesungguhnya. Kompasiana adalah fakta dan nyata. Salah satu kriteria penilaian kompasianer terhadap artikel yang di publis adalah Aktual. Nilai ini diberikan terhadap artikel yang mengulas sesuatu yang dianggap sedang aktual.
Kesembilan, Nasionalisme. Artinya faham kebangsaan yang dianut oleh masyarakat dalam suatu negara. Kompasiana selalu konsisten dengan semangat dan jiwa kebangsaan ini. Sebagai bangsa Indonesia kompasiana menenetapkan agar kompasianer menghindari artikel yang bernuansa SARA yang rentan terjadinya konflik. Nasionalisme ini faham yang mendorong agar masyarakat tetap bersatu dan utuh sebagai suatu bangsa yang saling menghargai satu dengan yang lain, saling menghormati satu dengan yang lain.
Kesepuluh, Aspirasi. Karakteristik ini mengandung arti harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan datang. Karakteristik ini menjadi warna bagi Kompasiana sehingga melalui aktivitas menulis dan membaca artikel kompasianer tetap semangat belajar mengembangkan potensi dalam dirinya agar nantinya kompasianer dapat memetik nilai dan manfaat dimasa depan dengan meraih keberhasilan atau kesuksesan di bidang tertentu. Kompasiana dalam karakter ini berhasil menjadikan kompasianer menulis buku dan diterbitkan oleh kompasianer yang memiliki usaha penerbitan buku. Aspirasi Kompasiana dengan lomba blog compettion mengantar kompasianer berpartisipasi dalam lomba dan menerima hadiah berupa uang atau sesuatu produk tertentu.
itulah catatan ringan saya sebagai kompasianer yang menyukai akronimisasi. Kalau diperhatikan kesepuluh sifat dan karateristik ini sebenarnya adalah akronim dari KOMPASIANA.
Salam Kompasiana.
Manado, 15 September 2016.
Sumber:
KBBI (kamus Besar Bahasa Indonesia)
Konsistensi Adalah Tjiptadinata [Aku Mohon Pamit]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H