Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Orang Indonesia Sejati

29 Juli 2015   19:43 Diperbarui: 11 Agustus 2015   22:35 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

ilustrasi (sumber: tipsntrick.net)

Sebuah pertanyaan yang sering menganjal pemikiran saya adalah bagaimana model ciri-ciri utama orang Indonesia itu? Apakah yang menjadi tanda-tanda fisik secara umum seorang Indonesia bila tampil di pergaulan dunia Internasional? Apakah harus latah tampil dengan penampilan seperti orang di luar negeri dengan pakaian jas lengkap serta atribut lain yang melekat ataukah hanya sekedar pakaian khas dengan menggunakan topi khas/kopiah?

Bagaimana kita membedakan tampilan orang Indonesia di tengah-tengah banyak orang ketika berada di luar negeri? Seseorang dari Indonesia ketika berada di negara asing akan terlihat jelas dan orang asing ini akan mengatakan bahwa oh ia adalah orang Indonesia.

Sampai saat ini saya masih bertanya-tanya bagaimana sebenarnya ciri-ciri fisik tampilan orang Indonesia baik berada di Indonesia maupun bila berada di negeri orang.

Apa kira-kira yang menjadi ciri-ciri utama yang dapat dijadikan ciri khas identitas sebagai orang Indonesia? Cara berpakaiannya kah? Dilihat dari tingkah lakukah? Bagaimana menurut pendapat anda?

Indonesia adalah negara yang besar dan memiliki masyarakat majemuk dengan perbedaan suku dan adat istiadat yang terus dipelihara dan diilestarikan brsama. Masing masing daerah memiliki nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ber ciri khas. Tentu akan berbeda cara berpakaian, jenis pakaian, jenis penutup kepala dan asesori yang digunakan orang dari pulau yang berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang menarik karena akan terlihat indah dan variatif.

Saya melihat bagaimana perkembangan industri pakaian di pulau Jawa sehingga kain batik di produksi dan menjadi pakaian resmi bagi orang Indonesia terutama para aparat pemerintah. Apalagi dengan gerakan mencintai produksi dalam negeri sehingga pakaian batik ini menjadi meluas penggunaannya. Bahkan di daerah lainnya ikut memproduksi kain jenis batik dengan motif yang khas dari daerah yang bersangkutan.

Saya membayangkan ke depan agar pemerintah dan masyarakat Indonesia memiliki komitmen nasional bagaimana memunculkan suatu model penampilan orang Indonesia dengan ciri khas fisik, pakaian dan topi yang jadi identitas nasional. Mungkin ini perlu kajian ataukah di bahas secara nasional dalam forum diskusi yang mengadirkan para tokoh adat dan budaya daerah. Forum ini difasilitasi oleh kementerian yang ditugaskan untuk mengembangkan adat dan budaya nusantara menjadi identitas nasional karenaa ini tumbuh dan berkembang di Indonesia dan sudah ada sejak jaman dahulu.

Keaslian dan kemurnian nilai-nilai budaya Indonesia yang digali dan dikembangkan ini mengacu dari berbagai daerah provinsi di Indonesia. Kita tidak akan menggunakan identitas kebudayaan asing atau kebudayaan luar negeri, namun kita memodifikasi budaya tradisional daerah menjadi tampilan modern.

Tentunya disini kita harus memiliki kekuatan dasar dimana identitas "Indonesia Sejati" tidak dicampur budaya barat menjadi suatu komitmen. Sehingga identitas jati diri bangsa Indonesia menjadi sesuatu yang melambangkan ciri khas sebagai orang Indonesia sejati.

Diharapkan program ini akan lebih meningkatkan kecintaan kita terhadap bangsa Indonesia termasuk sebagai salah satu cara untuk mencegah masuknya budaya asing yang kini marak dikembangkan melalui teknologi informasi yang sudah tidak terbatas ini.

Upaya ini memang terasa berat dan pasti akan memperoleh tantangan pihak tertentu yang tidak menginginkan terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa. Tantangan ini harus kita hadapi dengan komitmen bersama sambil bergandengan tangan dan bergotong royong menciptaakan identitas jati diri bangsa yang besar dan bermartabat.

Salam Kompasiana.

Manado, 29 Juli 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun