Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan "Sayang Salah" pada Anak

23 Juli 2015   23:43 Diperbarui: 24 Juli 2015   00:21 1235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hari anak nasional (sumber:antaranews.com)

Beranekaragam opini kompasianer yang muncul dalam artikel hari ini menyoroti peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli hari ini. Pada umumnya memperlihatkan gambaran bagaimana sikap kita sebagai orang tua terhadap anak-anak sebagai generasi penerus keluarga, sekaligus generasi penerus masyarakat bangsa dan negara. Semua sepakat agar anak-anak diperdulikan dan jangan diperlakukan dengan tindakan kekerasan.

Ya, tidak ada orang tua dimuka bumi ini yang tidak mengharapkan agar anaknya memperoleh keberhasilan hidup dimasa depan. Semua orang tua berupaya supaya anak-anak harus memiliki kesehatan, harus memiliki kecerdasan dan harus memiliki kebahagiaan.

Bagaimana dengan anak-anak anda, apakah dalam keadaan sehat walafiat? Apakah sedang duduk di bangku sekolah? Apakah juga dalam keadaan yang bahagia, cerah ceria?

Disinilah tugas dan tanggung jawab orang tua selama anak berada di rumah. Bila anak-anak berada di sekolah maka tanggung jawab itu diserahkan kepada guru-guru di sekolah.

Anak anak harus dijaga dan dipelihara oleh orang tua agar tetap sehat dan untuk itu maka anak-anak ini harus diberikan makanan yang bergizi dan segera di bawa ke puskesmas atau dokter apabila anak mengalami rasa sakit. Anal-anak harusnya disekolahkan agar mereka mendapatkan ilmu dan pengetahuan dan mendapatkan kecerdasan sebagai bekal hidup mempersiapkan masa depan. Apabila anaak-anak ini sehat dan cerdas maka dengan sendirinya mereka akan terlihat ceria dan gembira dan itu menandakan mereka merasa bahagia.

Agar anak anak ini merasakan sehat, menjadi pintar dan cerdas dan merasa senang bahagia maka hal ini harus ditunjang dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh orang tua dalam bentuk materi finansial yang cukup.

Bagaimana halnya dengan orang tua yang dalam keadaan kesulitan ekonomi? Apakah mereka dapat menjamin agar anak-anak mereka sehat, cerdas dan bahagia?

Sampai disini kita merenung sejenak dan bertanya dalam hati apakah dan bagaimanakah keadaan anak-anak di sekitar tempat kita tinggal apakah juga telah mengecapi rasa sehat, cerdas dan bahagia?

Nah, di hari anak nasional ini marilah kita fokuskan perhatian kepada anak-anak, baik anak kita,  anak tetangga atau anak keluarga kita dan memperhatikan apakah mereka telah mengalami rasa yang layak sebagai seorang anak yang masih sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tua?

Apakah anak-anak ini selain disekolah maupun diluar sekolah telah mendapatkan pengajaran keagamaan sesuaai dengan ajaran agama masing masing sehingga mereka kelak menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan?

Nah, tulisan saya kali ini ingin mengemukakan suatu keadaan yang seringkali keliru dilakukan oleh orang tua tertentu. Ada orang tua dalam mendidik anak-anaknya dengan cara yang disebut "sayang salah". Karena terlalu sayangnya orang tua ini terhadap anaknya sehingga sering terjadi perhatian yang terlalu berlebihan dan selalu mengikuti semua keinginan sang anak walaupun itu sebenarnya salah. Arti lainnya anak ini terlalu dimanjakan. Walaupun sudah salah kadang dibela oleh sang ibu atau sang bapak. Ini sangat membahayakan anak ini bila ia akan bergaul di luar rumah dengan teman-teman sebaya. Seringkali terjadi perselisihan antar keluarga yang satu dengan keluarga yang lain karena soal anak-anak.

Sejatinya orang tua yang baik dan bijaksana memiliki metode dan taktik bagaimana mendisiplinkan anak-anak. Kalau melakukan kesalahan harus di hukum dan kalau melakukan suatu kebaikan dan prestasi diberi apresiasi atau hadiah khusus buat si anak. Orang tua hendaknya melatih disiplin dalam diri si anak agar nantinya itu akan terbawa hingga dia menjadi dewasa kelak. Sering terjadi penyesalan orang tua bila sudah terlambat dan orang tua melupakan pengajaran dan latihan disiplin sejak dini di dalam rumah.

Maka dari itu, disinilah orang tua berperan dengan rasa sayang yang bertanggung jawab dan ini akan dipetiknya dikemudian hari. Saya bukan bermaksud menggurui disini hanya sebagai upaya membagi pengalaman dari realita teman-teman orang tua yang mengemukakan penyesalannya akibat melupakan kearifan mendisiplinkan sang anak waktu masih kecil. Orang tua menyesal namun sudah terlambat dan ini saya tidak inginkan terjadi pada anda para pembaca disini. Ingatlah, anak anak adalah aset bangsa di masa depan. Jangan kita melakukan tindakan "sayang salah" terhadap anak-anak.

Selamat Hari Anak Nasional.

Salam Kompasiana.

Manado, 23 Juli 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun