Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ayo, Selamatkan Babirusa

13 Juli 2015   06:01 Diperbarui: 13 Juli 2015   09:06 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Populasinya hingga sekarang tidak diketahui dengan pasti. Namun berdasarkan persebarannya yang terbatas oleh IUCN Redlist satwa endemik ini didaftarkan dalam kategori konservasi Vulnerable (Rentan) sejak tahun 1986. Dan oleh CITES binatang langka dan dilindungi inipun didaftar dalam Apendiks I yang berarti tidak boleh diburu dan diperdagangkan.

Berkurangnya populasi babirusa diakibatkan oleh perburuan untuk mengambil dagingnya yang dilakukan oleh masyrakat sekitar. Selain itu deforestasi hutan sebagai habitat utama hewan endemik ini dan jarangnya frekuensi kelahiran membuat satwa endemik ini semakin langka.

Babirusa (Babyrousa babyrussa) yang merupakan satwa endemik Sulawesi Indonesia tentunya tidak akan bisa ditemui di negara manapun selain di negeri kita. Jika kita masih tetap tidak peduli tentunya seluruh umat di bumi akan kehilangan. Biasanya, sesuatu baru terasa berharga jika sesuatu itu telah tidak ada. Akankah hal ini berlaku pada sang endemik Indonesia, babirusa.

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Artiodactyla; Famili: Suidae; Genus: Babyrousa; Spesies: Babyrousa babyrussa (Linnaeus, 1758)

Sinonim: Babyrousa alfurus (Lesson, 1827), Babyrousa babirousa (Jardine, 1836), Babyrousa babirusa (Guillemard, 1889), Babyrousa babirussa (Quoy & Gaimard, 1830), Babyrousa frosti (Thomas, 1920), Babyrousa indicus (Kerr, 1792), Babyrousa orientalis (Brisson, 1762), dan Babyrousa quadricornua (Perry, 1811).

Nah, kondisi keberadaan babirusa yang semakin langka ini seyogyanya harus mendapatkan perhatian khusus pemerintah maupun para pemerhati hewan langka. Gerakan penyelamatan sumberdaya alam yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo 19 Maret 2015 lalu hendaknya menjadi gerakan aksi terhadap penyelamatan satwa endemik di Indonesia, termasuk babirusa ini.

Seandainya kita tidak peduli dan mengabaikan tindakan penyelamatannya maka dikemudian hari kita hanya akan menyaksikan foto-foto dokumen tentang satwa endemik ini yang pernah ada dan hidup di pulau Sulawesi dan sekitarnya.

Makdarit (baca:maka dari itu), diperlukan gerakan aksi penyelamatan hewan endemik ini dengan melibatkan semua elemen yang terkait dengan perlindungan dan penyelamatan sumberdaya alam dan llingkungan hidup. Kegiatan konservasi satwa endemik hendaknya menjadi program aksi yang harus digalakkan.

Babirusa si hewan endemik Sulawesi yang semakin langka marilah kita peduli dan selamatkan bersama dari kepunahannya di bumi nusantara. #Savebabirusa!!!

Semoga bermanfaat.

Salam Kompasiana.

Manado, 13 Juli 2015.

Sumber: Alamendah's blog.

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun