Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pacul = Simbol Angka 7

7 Juli 2015   01:46 Diperbarui: 7 Juli 2015   02:10 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden RI pertama Ir Soekarno memegang pacul (Sumber: eramuslim.com)

Suatu kebetulan disaat saya menuliskan artikel ini pada tanggal 7 bulan ke 7. Kalau kita perhatikan bentuk pacul yang diangkat oleh petani waktu bekerja di sawah atau ladang maka kita akan melihat bentuknya seperti angka 7. Itulah sebabnya judul artikel saya ini adalah Pacul = simbol angka 7.

Sehubungan dengan keinginan saya untuk menulis artikel ini saya menelusuri informasi yang berkaitan dengan persoalan yang ada kata atau istilah "pacul". Di eramuslim.com saya melihat sebuah topik menarik berjudul: "Makna Tersirat Dibalik Lagu Gundul-Gundul Pacul". Simak ulasannya seperti ini:

Eramuslim.com – Ada yang menarik dari sebuah kajian tentang lagu dolanan Jawa yang sudah lama sekali dkenal oleh masyarakat luas secara turun temurun. Lagu ini judulya Gundul-Gundul Pacul. Syairnya sangat sederhana dan banyak anak-anak Jawa yang hapal semuanya. Namun siapa sangka jika lagu sederhana ini ternyata memiliki makna filosofis dan kehidupan yang sangat dalam?

Mari kita simak FILOSOFI LAGU GUNDUL-GUNDUL PACUL, yang sudah banyak tersebar di media sosial.

“Gundul-gundul Pacul Cul

Gembelengan

Nyunggi-nyunggi wakul kul

gembelengan

Wakul nggelimpang segane

dadi sak latar 2x”

Gundul adalah kepala, dan orang Jawa seringkali menggunakan istilah ini untuk kepala yang tidak memiliki rambut alias plontos. Namun kita akan melihat ‘kepala’ itu sendiri yang dianggap selama ini oleh para kawula sebagai lambang kehormatan dan kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkotalambang keindahan kepala. Maka gundul artinya kehormatan yang tanpa mahkota.

Sedangkan pacul: adalah cangkul yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. Pacul adalah lambang kawula rendah yang kebanyakan adalah petani.

Gundul pacul artinya: bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul untuk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Ada juga menurut Orang Jawa yang memaknai pacul sebagai papat kang ucul (empat yang lepas).

Artinya bahwa: kemuliaan seseorang akan sangat tergantung kepada empat hal, yaitu: bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya.

  • Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat.
  • Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
  • Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
  • Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil.

Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya. karena itu ‘Gundul-gundul Pacul’ bisa dimaknai dengan dua hal:

  1. Seorang pemimpin harus amanah, jangan hanya memikirkan kehormatannya
  2. Gambaran seorang pemimpin yang tidak amanah, yang sudah kehilangan empat indera dan tidak sanggup lagi untuk menggunakan empat indra tersebut sebaik-baiknya.

Adapun Gembelengan artinya: besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya.

Jadi, “Gundul-gundul pacul cul gembelengan’ artinya seorang pemimpin yang sejatinya harus menunaikan amanah rakyat ternyata menjadi sombong, selengekan, clelak-clelek, dan menjadikan kehormatannya sebagai sebuah permainan.

Sedangkan ‘Nyunggi-nyunggi wakul kul” artinya seorang pemimpin harus selalu nyunggi wakul (memikul bakul/tempat nasi, yang berarti mengupayakan kesejahteraan rakyat dan menjunjung amanah rakyat)

Namun dalam realitasnya sering ditemui pemimpin yang ‘nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan’ atau pemimpin yang hanya mementingkan perut dan udelnya sendiri akhirnya WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh tidak dapat dipertahankan) SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia-sia, tak bisa bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat)

INTINYA, MARI KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG AMANAH DAN TANGGUNG JAWAB BUKAN PEMIMPIN YANG MEMENTINGKAN UDEL-NYA SENDIRI. DAN BAGI PARA PEMIMPIN, SUDAH MENJADI KEWAJIBAN ANDA UNTUK MENGGUNAKAN 4 INDERA ANDA SEBAIK MUNGKIN AGAR TIDAK UCUL HINGGA WAKUL KALIAN MENJADI NGGELIMPANG.

Nah, diawal tulisan ini saya melihat foto seperti tercantum diatas, nampak Presiden pertama RI, Ir Soekarno sedang memegang sebuah pacul.

Percaya atau tidak, saya menganggap foto diatas merupakan suatu fenomena peramalan ke depan dari seorang pemimpin bangsa yang besar.Mengapa? Karena pada waktu itu Ir Soekarno telah memprediksi bahwa akan muncul pemimpin bangsa dari kalangan orang biasa atau kalangan orang petani. Realita yang kita lihat sekarang bahwa Presiden RI ke 7 adalah Ir Joko Widodo.

Malam ini tanggal 7 bulan 7 saya membaca di FB saya Catetan Maz TONI Aka Tante Paku yang menginspirasi sehingga tulisan ini saya buat. Judul tulisannya: "Obrolan Ringan Bersama Presiden Jokowi Tentang Angka 7". Obrolan ini menyimpulkan bagaimana angka 7 ini mendominasi sesuatu fenomena tertentu. Pelangi terlihat 7 warna, langit ada 7 lapisan, satu minggu ada  7 hari, lagu banyak tercipta dengan 7 nada, didunia kita mengenal ada 7 keajaiban dunia, bidadari digambarkan 7 rupa, setiap manusia menyimpan dihatinya 7 huruf yaitu SAHABAT dan Presiden Jokowi  terpilih menjadi Presiden ke 7 di Indonesia.

Apabila kita mencermati juga bahwa sebenarnya Indonesia memiliki 7 pulau/kepulauan besar yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusatenggara, Maluku dan Papua.Ibukota negara kita juga JAKARTA terdiri dari 7 huruf.

Maka dari itu, negara kita yang dikenal sebagai negara agraris dimana mayoritas penduduknya bermaata pencaharian utama sebagai petani. Pacul merupakan salah satu alat yang digunakan petani. Dalam menjalankan aktivitas di ladang atau disawah petani menggunakan pacul. Pacul sebagai alat dalam bekerja jadi simbol kerjaa keras sambil mengeluarkan keringat.

Dikaitkan dengan makna yang terkandung dalam lagu Gundul-gundul pacul diatas melukiskan gambaran pemimpin yang dikehendaki yang memiliki karakter dan sikap yang didambakan rakyat kecil.

 Mungkin itulah sebabnya Presiden RI yang ketujuh Ir Joko Widodo menamakan kabinetnya dengan Kabinet Kerja. Semangat kerja keras petani dalam berusaha memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sekaligus menyediakan kebutuhan pangan masyarakat sekitarnya.

Pemimpin-petani-pacul adalah rangkaian istilah yang bersinergi erat dalam pembangunan pertanian di negara kita. Kitapun tidak dapat memungkiri bahwa PACUL = SIMBOL ANGKA 7.(Coba kita perhatikan bentuk pacul ini ketika diayunkan dan diangkat petani waktu bekerja maka bentuknya seperti angka 7, bukan?).

Salam Kompasiana.

Manado, 7 Juli 2015.

Sumber: eramuslim.com.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun