Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pacul = Simbol Angka 7

7 Juli 2015   01:46 Diperbarui: 7 Juli 2015   02:10 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gundul adalah kepala, dan orang Jawa seringkali menggunakan istilah ini untuk kepala yang tidak memiliki rambut alias plontos. Namun kita akan melihat ‘kepala’ itu sendiri yang dianggap selama ini oleh para kawula sebagai lambang kehormatan dan kemuliaan seseorang. Rambut adalah mahkotalambang keindahan kepala. Maka gundul artinya kehormatan yang tanpa mahkota.

Sedangkan pacul: adalah cangkul yaitu alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat. Pacul adalah lambang kawula rendah yang kebanyakan adalah petani.

Gundul pacul artinya: bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia adalah pembawa pacul untuk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Ada juga menurut Orang Jawa yang memaknai pacul sebagai papat kang ucul (empat yang lepas).

Artinya bahwa: kemuliaan seseorang akan sangat tergantung kepada empat hal, yaitu: bagaimana menggunakan mata, hidung, telinga dan mulutnya.

  • Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat.
  • Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
  • Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
  • Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil.

Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah kehormatannya. karena itu ‘Gundul-gundul Pacul’ bisa dimaknai dengan dua hal:

  1. Seorang pemimpin harus amanah, jangan hanya memikirkan kehormatannya
  2. Gambaran seorang pemimpin yang tidak amanah, yang sudah kehilangan empat indera dan tidak sanggup lagi untuk menggunakan empat indra tersebut sebaik-baiknya.

Adapun Gembelengan artinya: besar kepala, sombong dan bermain-main dalam menggunakan kehormatannya.

Jadi, “Gundul-gundul pacul cul gembelengan’ artinya seorang pemimpin yang sejatinya harus menunaikan amanah rakyat ternyata menjadi sombong, selengekan, clelak-clelek, dan menjadikan kehormatannya sebagai sebuah permainan.

Sedangkan ‘Nyunggi-nyunggi wakul kul” artinya seorang pemimpin harus selalu nyunggi wakul (memikul bakul/tempat nasi, yang berarti mengupayakan kesejahteraan rakyat dan menjunjung amanah rakyat)

Namun dalam realitasnya sering ditemui pemimpin yang ‘nyunggi-nyunggi wakul kul gembelengan’ atau pemimpin yang hanya mementingkan perut dan udelnya sendiri akhirnya WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh tidak dapat dipertahankan) SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan sia-sia, tak bisa bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat)

INTINYA, MARI KITA MEMILIH PEMIMPIN YANG AMANAH DAN TANGGUNG JAWAB BUKAN PEMIMPIN YANG MEMENTINGKAN UDEL-NYA SENDIRI. DAN BAGI PARA PEMIMPIN, SUDAH MENJADI KEWAJIBAN ANDA UNTUK MENGGUNAKAN 4 INDERA ANDA SEBAIK MUNGKIN AGAR TIDAK UCUL HINGGA WAKUL KALIAN MENJADI NGGELIMPANG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun