Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Manado Menuju Kota Cerdas Lingkungan Hidup

27 April 2015   14:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:38 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelola Bank Sampah, Lurah Paal Dua Minta Didampingi

[caption id="attachment_363057" align="aligncenter" width="600" caption="bolevard manado"][/caption]

salah satu sudut kawasan bolevar manado; sumberr foto:dokumen pribadi

Sebuah kota cantik di ujung utara pulau Sulawesi ini terkenal dengan 3B-nya: Bunaken, Bubur dan Boulevar. Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara dikenal masyarakat dunia dengan objek wisata alam bawah laut di Taman Nasional Bunaken, wisata kuliner Bubur Manado (Tinutuan) di Jalan Wakeke dan pantai Boulevard yang dijadikan pusat perdagangan dan bisnis dengan maraknya bangunan mal-nya.

Kota Manado sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan bisnis dan pusat pengembangan pariwisata berskala internasional senantiasa berupaya merawat wajahnya agar tetap cantik dan mengundang pesona wisatawan lokal dan mancanegara. Kota yang memiliki luas 15.726 ha dan dihuni penduduk  419.596 jiwa ini menjadi kota kebanggan masyarakat Sulawesi Utara. Dibawah kepemimpinan Dr.Ir.Vecky G S Lumentut, MSc selaku walikota,didampingi H. Mangindaan sebagai wakil walikota maka  kota ini sedang giat melaksanakan 8 program unggulannya dan sedang mempersiapkan program menuju kota cerdas ke depan. Konsep inilah yang sementara giat-giatnya dijalankan warga Manado yang mendiami 9 kecamatan yaitu Malalayang, Sario, Wanea, Tikala, Mapanget, Paldua, Wenang, Singkil dan Bunaken. Inilah ke 8 program unggulan  yang meliputi: 1). Pengobatan gratis bagi warga Manado lewat program Universal Coverage (UC), 2). Program Pembangunan Berbasis Lingkungan (PBL), 3). Santunan duka bagi warga yang meninggal dunia sebesar Rp 2,5 Juta, 4). Meningkatkan honor petugas kebersihan menjadi Rp2 juta perbulan, 5). Memberikan insetif bagi para Rohaniawan, 6). Meningkatkan upah Kepala Lingkungan (Pala) yang hingga sekarang sudah menjadi Rp 2,25 juta perbulan, 7). Bantuan pendidikan bagi siswa yang kurang mampu, dan 8). Kenaikkan tunjangan kerja bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Mengamati dan mencermati melalui berbagai informasi media lokal nampaknya pemerintah kota konsekwen menjalankan ke 8 program tersebut walaupun memang diperhadapkan dengan berbagai tantangan namun secara keseluruhan dinilai baik. Sebagai warga kota yang mencintai kota Manado, saya ingin menambahkan gagasan untuk melengkapi program unggulan kedua yaitu Program Pembangunan Kota Berbasis Lingkungan. Itulah sebabnya topik yang saya pilih Kota Manado Menuju Kota Cerdas Lingkungan Hidup. Dasar utama saya memilih topik ini karena melihat sesuatu yang urgen yang perlu dijadikan program prioritas yaitu masalah lingkungan hidup kota ini. Beberapa tahun terakhir kota ini hampir setiap tahun di landa banjir akibat luapan sungai Tondano dan sungai Sario. Demikian juga persoalan terjadinya longsor yang berakibat jatuhnya korban jiwa. Untuk itu maka segenap warga kota diharapkan mendukung program pengelolaan lingkungan hidup terutama bagaimana mengatasi persoalan banjir dan tanah longsor dan juga terkait dengan masalah sampah kota. Pemerintah kota hendaknya menyusun master plan penanggulangan banjir agar banjir sungai Tondano dan sungai Sario dapat diatasi dan tidak mengorbankan materi dan nyawa manusia dimasa depan. Program pembuatan tanggul di sekitar kawasan DAS Tondano dan Sario perlu dirancang dan di aplikasikan. Entah pembuatan tanggul betonisasi ataukah penanaman pohon enau, ataukah relokasi warga ke pemukiman yang aman.Pemerintah kota haruslah konsekwen terhadap masyarakat yang tinggal di kawasan pebukitan yang rawan terjadinya longsor dengan menawarkan pindah ke lokasi yang lebih aman atas program pengadaan lokasi perumahan khusus warga yang diinventarisir mendiami lokasi rawan longsor. Sementara itu aktivitas pengelolaan Bank Sampah di kelurahan yang ada di kota Manado hendaknya terus digalakkan agar supaya hal ini dapat menangulangi persoalan sampah. Masyarakat kota akan mendapatkan tambahan penghasilan dengan pengelolaan sampah ini. Sosialisasi yang gencar tentang bank sampah sehingga masyarakat terbiasa memilah-milah sampah organik dan anorganik.

Kelola Bank Sampah, Lurah Paal Dua Minta Didampingi
Kelola Bank Sampah, Lurah Paal Dua Minta Didampingi

sumber: tribunmanadonews.

Kota Manado menuju kota cerdas lingkungan hidup memerlukan dukungan pastisipasi masyarakat kota. Pengadaan hutan kota, gerakan kebersihan di lingkungan kerja, kantor dan sekolah serta pemukiman terus di jalankan. Buatlah program aksi setiap hari dimana setiap warga yang berjalan di jalan-jalan kota melakukan aksi memungut sampah dan memasukkan sampah itu ke tempat sampah yang disediakan pemerintah di tepi jalan. Budaya ini merupakan gerakan moral partisipasi aktif yang perlu dikembangkan terus setiap hari. Agar kota tercinta akan terlihat bersih. "Kebersihan adalah pangkal kesehatan". Masyarakat yang hidup dikota yang bersih pasti akan sehat dan bila masyarakat sehat maka kinerja akan meningkat dan pembangunan di segala sektor akan meningkat pula.Melalui program Manado Cerdas Lingkungan Hidup maka pengelolaan sampah di TPA Sumompo akan terus dibenahi dan dikembangkan sebagai lokasi yang bebas bau dan polusi udara dengan mengajak swasta untuk berpartisipasi aktif mengadakan penyediaan obat pencegah bau yang ada di pasaraan saat ini. Dr Ir Vicky GS Lumentut MSc yang juga alumni Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado perlu memanfaatkan kepakaran lingkungan hidup Unsrat bekerja sama Unsrat melaksanakan simposium "Manado Menuju Kota Cerdas" sehingga akan menghasilkan rumusan kongkrit upaya penanggulangan lingkungan hidup di kota Manado. Apalagi yang menjadi orang nomor satu di Universitas ini adalah Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat, MSc DEA adalah juga alumnus Fatek Unsrat yang sama-sama meraih Doktoral di Perancis. Kondisi ini jelas sangat positif dan jadi modal dasar  dalam upaya memperjuangkan Manado kota cerdas ke depan. Marilah semua komponen masyarakat kota Manado kita bertekad menyukseskan program "Kota Cerdas" di kota kita tercinta MANADO dengan ikut serta mendukung program yang berwawasan lingkungan hidup. Manado kota cerdas dambaan kita semua kini dan hari esok. Manado, 27 April 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun