Mohon tunggu...
@wewe.gembel
@wewe.gembel Mohon Tunggu... Manajer WEBBER Indonesia -

Pejalan di https://medium.com/pijak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peranan Pemerintah dalam Peningkatan Kesejahteraan Sosial

18 Oktober 2015   19:53 Diperbarui: 4 April 2017   17:53 4544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya, pendataan kesejahteraan penduduk yang didasarkan pada sensus penduduk -hanya dilakukan beberapa kali dalam beberapa tahun. Berbeda dengan survey penduduk yang dapat dilakukan lebih sering, sistem sensus harus dikaji ulang dari bawah (RT) karena banyak penduduk miskin yang didapati telah mencapai titik kesejahteraan, sehingga bantuan sosial perlu dihentikan.

Permasalahan berikutnya adalah pemerintahan yang berdiam diri di tempat. Sentralisasi pemerintahan berada di ibukota menutup mata para elit politik dari kenyataan bahwa tidak sejahteranya bangsa ini. Pemerintah pusat cenderung bekerja dengan data yang dihimpun dari berbagai daerah, tanpa ada gerakan untuk mengecek kondisi masyarakat secara langsung. Sering kita saksikan di berbagai media, para wakil rakyat kita yang rajin untuk memikirkan diri sendiri, lupa diri dengan janji-janji yang terlanjur dituturkan. Lebih sibuk memperkaya diri (fungsi laten politik) dan dimanjakan dengan banyak tunjangan. Kontras dengan kehidupan masyarakat bawah yang bahkan mencari sesuap nasi perlu bersusah-payah.

Masalah utama birokrasi di negeri ini bertumpu pada mental bangsa, dimana pemerintah dengan beribu-ribu mafia menenggak uang negara, juga masyarakat mayoritas kelas bawah yang terus-menerus meminta, menuntut, tanpa mau bergerak untuk berubah. Seharusnya aspek sosial dan aspek politik saling menopang, bersama-sama membangun kesejahteraan masyarakat, dengan cita-cita dapat membangun lingkungan yang lebih baik lagi.

== GET LOST with JUNO ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun