Mohon tunggu...
Johanes Ribli
Johanes Ribli Mohon Tunggu... Wiraswasta - Johanes Ribli

Johanes Ribli adalah pencinta buku-buku motivasi dan finance. Melalui blog ini, Johanes Ribli ingin membagikan intisari dan pelajaran yg bermanfaat didapat dari buku-buku terse but

Selanjutnya

Tutup

Financial

Johanes Ribli: Intrinsik Value (Benjamin Graham)

6 September 2021   10:35 Diperbarui: 6 September 2021   10:48 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Johanes Ribli intisari pemikiran Benjamin Graham

Tak seorang pun dapat memberikan anda jaminan akan proyeksi pertumbuhan yang optimis jika pertumbuhan itu tidak tercapai.

Jika suatu perusahaan mempunyai bisnis yang hebat, manajemen super, laba masa depan yang tinggi, maka perusahaan tersebut akan menarik pembeli atau investor. Sehingga harga akan naik terus dan ratio terhadap laba juga semakin tinggi, sehingga harga naik bebas dari harga yang mendasari menuju harga yang digelembungkan dan pada akhirnya gelembung tersebut akan meletus. 

Jika sebagian besar nilai intrisik perusahaan ditentukan oleh faktor kualitatif (sifat bisnis, manajemen perusahaan, proyeksi pertumbuhan) maka margin of safety akan menjadi kecil.

Sebaliknya jika nilai intrisik merupakan jumlah dari faktor yang terukur dan kuantitatif, Graham membayangkan resiko investor lebih terbatas.

Aset tetap dapat diukur

Laba dapat diukur

Deviden dapat diukur

Masing masing faktor ini merupakan angka yang dapat diukur secara kuantitif dan menjadi sumber logika yang berdasarkan pengalaman yang aktual.

Investasi harus menekankan kepada proteksi terhadap resiko dibandingkan potensi keuangan.

Rule no.1 dont loose money

Rule no. 2 dont forget rule no. 1

Filosofi ini mengarahkan Graham pada 2 prinsip MOS :

  1. Harga kurang dari 2/3 nilai asset bersih
  2. Harga terhadap laba yang rendah

2 Metode ini mengarahkan ke arah yang sama, yaitu saham yang sangat tidak disukai pasar.

Graham sangat yakin membeli saham yang dihargai rendah merupakan hal yang menarik.

Keyakinan Graham didasarkan:

  1. Pasar suka salah menilai. kesalahan pasar karena didasarkan emosi manusia takut dan serakah.
  2. Fenomena statistik kembali ke rata2

Kutipan dari Horace: “Banyak yang sekarang hancur akan pulih kembali. Banyak yang sekarang dipuja akan runtuh.

Graham percaya bahwa investor dapat memanfaatkan kekuatan korektif pasar yang tidak efisien..

Salam,

Johanes Ribli

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun