Analisis ini bertujuan untuk mencari demografi yang memiliki kemungkinan besar dalam peduli terhadap permasalahan yang organisasi hadapi dan tidak akan segan mengeluarkan biaya untuk berdonasi.Â
Selain mencari keluar, organisasi juga menstrategikan cara untuk menjaga kesetiaan donatur lama untuk tetap berdonasi kepada organisasi karena donatur-donatur ini dapat menjadi satu-satunya sumber biaya yang ada jika kondisi ekonomi menjadi semakin memburuk. Perlu disebutkan juga bahwa donasi tidak hanya berupa uang, para donatur dapat memberikan hal lain dari barang atau bahkan aksi secara langsung untuk membantu organisasi sehingga kemungkinan bentuk donasi yang tidak lazim ini dapat muncul. Tapi, terlepas dari strategi-strategi ini para penggalang dana harus sadar terhadap bagaimana resesi ekonomi dapat mempengaruhi perekonomian para donatur dan memiliki ekspektasi yang realistis terhadap jumlah bantuan dan biaya yang mungkin didapatkan.
Memang resesi ekonomi akan menyebabkan kemunduran dalam sektor nirlaba atau bahkan menyebabkan banyak dari organisasi-organisasi nirlaba untuk tutup secara massal. Mengantisipasi hal ini, organisasi-organisasi akan terpaksa untuk mengurangi kapasitas kegiatan mereka termasuk penggalangan dana dalam upaya untuk bertahan secara finansial.Â
Organisasi serta penggalang dana harus memiliki pemikiran "state of emergency" dalam menghadapi resesi ekonomi buruk sehingga ditekankan kembali bahwa organisasi dan para penggalang harus memiliki ekspektasi yang realistis terhadap keuangan mereka. Meskipun resesi ekonomi membawa kemungkinan yang menakutkan, organisasi-organisasi nirlaba pasti akan tetap ada selama permasalahan di masyarakat masih ada. Pada akhirnya, resesi ekonomi akan berlalu dan organisasi nirlaba akan bertumbuh kembang lagi.Â
Tulisan ini ditulis dalam rangka pemenuhan Ujian Akhir Semester mata kuliah Fundraising Prodi Kesejahteraan Sosial Universitas Padjajaran.
2. Dr. Arie Surya Gutama (arie@unpad.ac.id)
3. Dr. Maulana Irfan (maulana.irfan@unpad.ac.id)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H