Mohon tunggu...
Johanes Chandra Ekajaya
Johanes Chandra Ekajaya Mohon Tunggu... -

Hello. Nama saya Johanes Chandra Ekajaya. atau bisa di panggil juga Yohanes Chandra Ekajaya. Saya bekerja di perusahaan saya sendiri. sebagai, RECRUITER ASSISTANT MANAGER Di Pt Johanes Chandra Ekajaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Motivasi Islam : Musibah Oleh Johanes Chandra Ekajaya

16 September 2015   16:38 Diperbarui: 16 September 2015   16:38 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya Johanes Chandra Ekajaya atau bisa juga di panggil Yohanes Chandra Ekajaya, Saya senang menulis. Menulis cerita Motivasi Sukses, Motivasi Hidup, Motivasi Cinta, Motivasi Islam Motivasi dan Inspirasi Hidup. mari kita simak artikel yang saya tulis ini yang berjudul, "Motivasi Islam : Musibah Oleh Johanes Chandra Ekajaya".

Motivasi Islam : Musibah Oleh Johanes Chandra Ekajaya

[caption caption="Johanes Chandra Ekajaya"][/caption]

Dalam hidup ini tidak kita yang lepas dari musibah. Semua pasti pernah merasakanya. Dalam pandangan islam , musibah tebagi menjadi tiga macam : musibah sebagai tujuan, musibah sebagai teguran, musibah sebagai hukuman/adzab.

Musibah sebagai ujian di berikan kepada orang yang beriman   dan taat melakuka segala perintah dan menjauhi segala laranga-Nya. Musibah ini di turunkan untuk menguji keimanan dan mengangkat derajatnya di hadapan Allah.

Musibah sebagai teguran di berika pada orang yang beriman namun masih terkadang masih lalai dalam kewajiban dan melakukan kemaksiatan. Ini di turunka sebagai teguran agar kembali ke jalan yang bener.

Musibah sebagai hukuman/adzab di berikan kepada orang yang tak mau beriman, kufur dengan segala kenikmatan yang Allah berikan, sellau melakukan kemaksiatan dan bangga dengan apa yang ia lakukan. Ini di turunkan sebagai hukuman atau adzab neraka yang di ciptaka di dunia, kelak di akhirat ia mendapatkan adzab yang lebih dasyat.

Nah, ketika kita mendapatkan musibah segeralah intropeksi diri, kita termasuk kritreria yang keberapa?

Kita semakin dewasa karena hidup di tempa banyak ujian. Yakinlah setiap ujian Allah sebagai saran pendewasaan kita. Hidup adalah pembelajaran tak kenla henti.

Memandang laut seolah luas tak bertepi takberujung. Dunia dengan segala kesenanganya seakan- akan jga tak berakhir. Ingatlah, bahwa seluas-luasnya dia tetap ada tepinya. Ujianpun tetap ada akhirnya, karena selama kita makhluk tak pernah ada yang kekal.

Hidup tanpa masalah, maka kita telah melewati masa- masa terindah dalam hidup kita . hidup itu idah kawan, selama kita tak jauh dengan Allah , maka hidup tak pernah sulit, percayalah!

Bahwa di dunia ini taka da yang kebetulan , karena semua telah terlutis rapi dan pasti dalam kekuasaan Allah. Sahabat, yakunlah bahwa Allah tak pernah memberikan ujian di luar kemampaun kita, keterbatasan inilah yang membuat kita   yakin dalam setiap kesulitan dan sekian banyak kemudahan.

Jangan putus asa dalma setiap kesulitan . karena setiap tetes air hujan yang jernih berasal dari awan yang gelap.seandainya hidup ini sebuah perpisahan , biarlah kematian menyambungnya kembali. Tapi kematian itu sebuah perpisahan, maka biarlah hidup ini memberi arti. Hidup dan mati adalah dua sejoli yang akan menyapa diri, untuk membuktikan siapa yang terbaik bakti.

Mengapa hidup harus penuh lelah dengan kebaikan , bakti, pengorbanan dan keihlasan ? karena agar kita saat di jemput ajal , kita istirahat dalam senyum , kebahagiaan dan ketenangan.

Ketika kita menghindari masalah , ia akan bersama bersama kita lebih lama. Hadapilah dan ia akan emmbuatmu bijaksana.

Saat amsih bisa tersenyum dalam duka, berbahagialah itu artinya kita masih siap menerima kebahagiaan. Dalam tumpukan pasir saja dan mutiara indah yang bersembunyi , lalu mengapa kita tak mengambil mutiara nya dan bahagia menghadapi hari ini.

Tidak ada penderitaan yang abadi, tidak ada kebagahiaan yang abadi kecuali yang pandai bersyukur, selama ia akan merasakan kebahagiaan.

Waktu hanya bisa mendewasakan usia kita, namun ujian hiduplah yang mendewasakan sikap, kesabaran dengan kesyukuran kita.

Musibah adalah cara kehidupan kita memberi kita nasihat untuk bertahan hidup , untuk menikmati hidup , untuk memaknai hidup di jalan yang Allah ridhai.

Karena hidup yang ideal memerlukan beberapa kesedihan, kepedihan, dan musibah untuk menjadikan kehidupan kita lebih bergairah.

Musibah itu di luar kendali kita. Yang ada dalma kendali kita adalah sikap kita dalam menghadapi musibah tersebut.

Cobaan itu memang menyakitkan, dan bukan di sini sakitnya. Cobaan hidup tidak akan membunuh kita.   Yang dia bunuh hanyalah sifat pesimis dan lemah kita.

Bahwa di dunia ini tidak ada yang kebetulan , karena smeua telah tertulis dan pasti dalam kekuasaan Allah. Sahabat, yakinlah Allah tak pernah memberi ujian di luar batas kemampuan kita , keterbatasan inilah yang membuat kita yakin dalam kesuliatn dan sekian banyak kemudahan..

Tidak setiap keputusan pahit selalu di rasakan sakit. Terkadang ada keptusan pahit yang membuat kita justri merasa tentram dengan tenang, serta lepas dari beban. Maka setiap ujian adalah rangkain kebaikan yang telah Allah siapkan untuk kita. Dengan cara-Nya, Allah sedang memapah kita menuju ke arah yang lebih baik..

Allah dating di mana saa-saat kita jatuh , lemah, gelisah, bahkan putus asa dalam menjalani hidup. Syukuri dan nikmatai saat- saat indha tersebut, Karena Allah sedang memberi peluang dan kesempatan bagi kita untuk kembali, bersyukur, bersimpuh dan bergantung kepadanya. Bayangka jika taka da siklus kehidupan? Sukses –gagal, susah-senang, bahagia- sedih, akankah kita masih sadar akan Mahabesarnya? Dalam heninganya munajat di Raudhah Muu…

Kita kuat dalam menjalani segala macem ujian karena kita bersadar kepada Allah yang Maha kuat, kita lemah karena kita bergantung pada manusia, lalu bagaimana mungkin kita mendapat kekuatan ? karena sandaaran kitapun Rapuh…Nah semoga Artikel Motivasi Islam : Musibah Oleh Johanes Chandra Ekajaya di atas bisa bermanfaat.

Baca Juga :

Hormat Saya :
Johanes Chandra Ekajaya,
Johanes Chandra Eka Jaya,
Johanes Chandra,
Chandra Ekajaya,
Yohanes Chandra Ekajaya,
Yohanes Chandra Eka Jaya,

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun