Mohon tunggu...
Johanes Adi Prayogo
Johanes Adi Prayogo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 6 Universitas Sanata Dharma

Saya memiliki hobi membaca, olahraga, dan mengajari anak kecil khususnya sekolah dasar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Menulis Anak Usia Dini dengan Menggunakan Media Montessori Sandpaper Letters

21 Maret 2024   12:39 Diperbarui: 21 Maret 2024   13:28 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://baandek.org/posts/why-we-take-pictures/

   

Pengertian Anak Usia Dini 

Anak usia dini menurut National Association for the Education Young Children (NAEYC) menyatakan bahwa anak usia dini atau “early childhood” merupakan anak yang berada pada usia nol sampai dengan delapan tahun. Berbeda halnya dengan Subdirektorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang membatasi istilah usia dini pada anak dengan usia 0-6 tahun, yakni hingga anak menyelesaikan taman kanak-kanak. Hal ini berarti menunjukkan bahwa anak-anak yang masih dalam pengasuhan orang tua, anak-anak yang berada dalam Taman Penitipan Anak (TPA), kelompok bermain (play group), dan Taman Kanak-Kanak (TK). Pada masa ini disebut dengan istilah The Golden Age yaitu masa keemasan. Sesuai dengan pemikiran Maria Montessori yang mengatakan.  

“Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling kaya, masa ini seyogianya didayagunakan oleh pendidikan sebaik-baiknya, jika tersia-sia kehidupan masa ini tidak akan pernah dapat dicari gantinya. Tugas kita adalah memanfaatkan tahun-tahun awal kanak-kanak ini dengan kepedulian yang tertinggi, bukannya menyia-nyiakannya.” 

(The Absorbent Mind, halaman. XIII).

Perkembangan Anak Usia Dini 

Dimana pada masa ini, berbagai potensi yang ada dalam diri manusia berkembang dengan pesat. Seperti perkembangan fisik, motorik (motorik kasar dan motorik halus), intelektual, emosional, bahasa dan sosial berlangsung dengan cepat. Masa kanak-kanak ini juga merupakan masa yang menuntut perhatian ekstra. Segala kelebihan atau keistimewaan yang dimiliki pada masa ini tidak terulang untuk kedua kalinya. Itulah sebabnya, masa kanak-kanak ini dikatakan sebagai masa penentu bagi kehidupan selanjutnya. Salah satunya perkembangan pada anak usia dini yaitu bahasa, bahasa adalah suatu bentuk komunikasi yang berupa lisan, tertulis atau isyarat yang berdasar pada suatu sistem dari simbol-simbol (Santrock, 2007: 353). Tanpa adanya bahasa, komunikasi tidak dapat berjalan dengan baik dan interaksi sosial pun tidak akan terjadi. Karena tanpa bahasa, siapapun tidak dapat mengekspresikan diri guna menyampaikan apa yang dirasakan kepada orang lain, tidak terkecuali pada anak-anak usia dini. Mereka juga membutuhkan adanya bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan sesuatu yang dirasakan. Dengan berkembangnya bahasa pada anak, memudahkan anak untuk berkomunikasi dan mengutarakan apa yang ia inginkan dan ia rasakan kepada orang lain terlebih kepada teman sebaya.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Maria Montessori.

“Kita harus mulai memahami bahwa anak meraih pengetahuannya mengenai tata bahasa melalui upayanya sendiri namun, pernyataan ini tidak menjadi alasan bagi kita untuk tidak berbicara kepadanya secara gramatika untuk membantunya menyusun kalimat-kalimat.”  

(Kreativitas Mengajar Bahasa dengan Montessori, halaman. 108).

Kemampuan Menulis Anak Usia Dini

Maka untuk meningkatkan perkembangan bahasa pada anak usia dini, bisa melalui dengan kemampuan menulis. Kemampuan menulis merupakan suatu keterampilan yang menyertai kemampuan membaca. Saat seorang anak lancar menulis juga secara otomatis menunjukkan kemampuannya dalam mengeja huruf (Reason & Boote, 1987). Selain itu, kemampuan menulis merupakan kemampuan motorik halus yang memerlukan koordinasi  antara mata dan tangan. Maka, diperlukan latihan yang intensif untuk membelajarkan kepada anak bagaimana cara menulis yang benar (Montessori, 1984: 98). Dalam kelas Montessori, kemampuan menulis diajarkan dengan cara unik. Anak diajak berlatih dengan huruf-huruf timbul yang diraba. Konsep yang digunakan ialah dengan cara anak menyentuh, maka ia akan menulis. Konsep ini muncul, setelah Montessori melakukan observasi secara langsung proses anak belajar menulis. Setelah melakukan beberapa kali eksperimen, Montessori menemukan bahwa menulis perlu dilatihkan terlebih dahulu sebelum membaca.

Media Montessori Sandpaper Letters

Salah satu media Montessori, yang dapat meningkatkan kemampuan menulis pada anak usia dini yaitu sandpaper letters. Sandpaper letters merupakan alat peraga edukatif yang terbuat dari kertas ampelas dan membentuk huruf abjad. Penggunaan kertas ampelas ini bertujuan untuk membuat media yang menarik dan bisa disentuh maupun dirasakan oleh anak usia dini, sehingga mereka bisa mengetahui bagaimana huruf ditulis. Besar hurufnya sekitar 6 cm yang ditempel pada kertas halus yang tebal dan berwarna. Media ini bertujuan untuk mengajarkan anak tentang pengenalan huruf abjad dengan cara merasakan bentuk-bentuk huruf dan menelusuri arah bagaimana huruf-huruf tersebut ditulis sehingga anak bisa mengerti bagaimana cara menulis huruf yang benar (Mutiah, 2010: 167). Tujuannya, anak menemukan gerakan skrip dari kertas ampelas secara lebih bebas dan alamiah. Melalui latihan ini, mereka belajar untuk membuat gerakan menuruti huruf. Mereka suka mengulangi latihan ini, karena mereka masih berada dalam periode kepekaan guna mempelajari suara dan memperbaiki indera sentuhan mereka (Crain, 2007: 114). Menurut Montessori bahwa rentang usia 3-5 tahun kemampuan bahasa anak terutama untuk menulis sudah mulai matang dan siap untuk diberikan stimulus. Dengan menggunakan, media pembelajaran sandpaper letters yang dibutuhkan secara maksimal yaitu kemampuan indera peraba anak dan juga koordinasi yang baik antara mata dan tangan untuk menulis (Yus, 2011: 14). Selain itu, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 juga menjelaskan bahwa pada tingkat capaian perkembangan anak usia 4-5 tahun dalam aspek bahasa-keaksaraan harus bisa meniru huruf. Oleh karena itu, dengan menggunakan media pembelajaran sandpaper letters sangatlah tepat untuk membantu dan meningkatkan dalam mengajarkan kemampuan menulis kepada anak usia dini.

Daftar Referensi: 

Amalia, E. R., Rahmawati, A., & Farida, S. (2019). Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dengan Metode Bercerita. OSF PREPRINTS, 1-14.

Azkia, N., & Rohman, N. (2020). Analisis Metode Montessori dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa SD/MI Kelas Rendah. Journal Of Islamic Primary Education, 69-77.

Feez, S. (2010). Montessori and early childhood: a guide for students. London: Sage Publication.

Fikasari, C., & Roesminigsih, E. (2012). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Sandpaper Letters Terhadap Kemampuan Meniru Huruf Kelompok A PAUD AR Rahman Jombang. Jurnal Pendidikan, 1-7.

Kurniastuti, I., & Mbawo, F. (2018). Kreatif Mengajar Bahasa dengan Montessori. Yogyakarta : Sanata Dharma University Press.

Montessori, M. (2008). The Absorbent Mind. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, A. (2016). Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan Teori). Ciputat: Bumi Aksara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun