Mohon tunggu...
Johanes Oxavasco
Johanes Oxavasco Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan yang Dihadapi Integritas Jurnalistik di Era Content Creator

6 Desember 2023   02:13 Diperbarui: 6 Desember 2023   02:25 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era digital yang berkembang pesat, konten kreator telah menjadi kekuatan signifikan di dunia media sosial. Meskipun banyak dari mereka memberikan kontribusi berharga dalam menghadirkan hiburan dan informasi, timbul perdebatan intens mengenai dampak potensial kehadiran mereka pada pekerjaan jurnalis.

Dalam konteks zaman digital yang dipenuhi oleh para pembuat konten, kompleksitas tantangan terkait integritas jurnalistik semakin meningkat. Meskipun banyak di antara mereka berusaha menyampaikan informasi yang bermakna, muncul beberapa tantangan yang dapat berdampak pada integritas dalam praktik jurnalisme.

Beberapa waktu lalu, perhatian publik tertuju pada Draf Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tanggung Jawab Platform Digital untuk Jurnalisme Berkualitas atau yang lebih dikenal sebagai Publisher Rights.

Secara keseluruhan, Peraturan Presiden Publisher Rights akan mengatur konten berita yang dihasilkan oleh perusahaan pers, termasuk distribusi dan pemasarannya di platform digital.

Dengan demikian, keberadaan seorang konten kreator dapat dianggap sebagai sebuah tantangan bagi para jurnalis. Mengingat meningkatnya popularitas pembuat konten, masyarakat cenderung mengonsumsi berita melalui format yang lebih ringan dan terpecah-belah. Hal ini berpotensi membahayakan pekerjaan jurnalis yang terbiasa menyajikan berita dengan tingkat kedalaman dan konteks yang tinggi.

Pembuat konten sering beroperasi dalam lingkungan yang dinamis dan sangat kompetitif. Tekanan untuk menciptakan konten dengan cepat dapat mengancam nilai-nilai jurnalistik, seperti verifikasi informasi dan penyelidikan mendalam. Integritas jurnalistik menjadi rentan ketika tekanan waktu mengatasi kebutuhan akan akurasi.

Beberapa pembuat konten juga menghadapi tantangan keuangan, yang dapat memengaruhi objektivitas mereka. Ketika pendapatan dari iklan dan sponsor menjadi prioritas utama, ada tekanan untuk mengubah narasi agar lebih menarik secara komersial. Hal ini tidak hanya dapat merugikan kredibilitas berita, tetapi juga menimbulkan risiko serius terhadap keberlanjutan pekerjaan jurnalis yang berkomitmen pada standar etika dan keakuratan. Ini berpotensi merugikan kualitas berita dan mengancam integritas jurnalistik.

Bertambahnya jumlah konten yang diproduksi oleh individu tanpa keterlibatan media tradisional menciptakan persaingan yang sengit. Meskipun hal ini mendorong inovasi, tetapi juga meningkatkan risiko pengurangan anggaran untuk redaksi tradisional, yang dapat mengancam pekerjaan jurnalis.

Dahulu, ruang redaksi memainkan peran kunci dalam memastikan standar tinggi dalam jurnalisme. Namun, dengan munculnya pembuat konten independen, kontrol tersebut sering terbatas. Tanpa struktur yang kuat, risiko penyebaran informasi palsu atau tidak terverifikasi meningkat, mengikis kepercayaan masyarakat terhadap berita.

Integritas jurnalistik sangat terkait dengan akurasi dan kredibilitas informasi. Di era pembuat konten, sering kali verifikasi sumber informasi kurang dilakukan dengan seksama. Kesenjangan ini dapat membahayakan kualitas berita dan membuat masyarakat terpapar oleh informasi yang belum terverifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun