Masyarakat dunia pastinya sudah tidak asing lagi mendengar istilah internet, atau sekarang pun bisa dikatakan jika manusia modern sudah tidak dapat lepas dari ketergantungan terhadap internet.
Kemajuan internet kini berkembang dengan begitu pesat sehingga membuat segala kegiatan setiap individu yang bekerja dipermudah. Kemudahan dalam mengakses Pendidikan, Kesehatan dan lain -- lain.
Sebagian masyarakat mungkin hanya tahu beberapa persen pengetahuan terhadap internet, maka dari itu disini kita mempelajari pengertian internet seperti apa dan bagaimana internet bisa berkembang dan ada sampai sekarang.
Pengertian Internet
Interconnected Network atau Internet merupakan jaringan komputer yang saling terkoneksi dalam sebuah sistem global dengan menggunakan  Internet Protocol Suite atau biasa kita ketahui (TCP/IP) berfungsi sebagai penghubung ke berbagai perangkat di seluruh dunia (Widodo, 2020, h.3).
Internet juga membawa dan memperlihatkan ragam sumber dan layanan informasi, seperti aplikasi World Wide Web (WWW), surat elektronik, file sharing, telepon, dan dokumen hiperteks.
Tahun 1957 perkembangan internet dimulai dari peluncuran Sputnik ke luar angkasa oleh USSR sebagai satelit artifisial pertama di dunia, lalu diikuti dengan pembentukan Advanced Research Project Agency (ARPA) oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dalam meningkatkan pengembangan di bidang sains dan teknologi yang berguna bagi angkatan militer pada saat itu (Widodo, 2020, h.4).
Setelah ARPA dibentuk, tahun 1960 Pemerintah Federasi Amerika Serikat memiliki tujuan untuk mengembangkan sebuah studi untuk membangun jaringan komunikasi berbasis komputer lewat dukungan Advanced Research Project Agency Network (ARPANet) (Widodo, 2020, h.4).
Pada awal tahun 1963, sebuah pertanyaan umum yang diajukan kepada direktur IPTO oleh direktur ARPA tentang proyek IPTO yaitu "Mengapa kita tidak mengandalkan industri komputer untuk melakukan itu. Pertanyaan ini mengarah pada poin penting - penelitian ARPA ini berbeda dari apa yang dimiliki industri komputer dimana tidak ada pikiran untuk melakukannya (Hauben, 2007, h.2).