Plakaran (12/02) - - Tanah longsor adalah salah satu bencana alam yang terjadi akibat pengikisan tanah oleh air tanah, air hujan, sungai, ataupun gelombang laut. Pengaruh dari pengikisan oleh air tersebut menyebabkan kondisi permukaan tanah yang semakin curam dan dengan adanya beban berat diatasnya dapat menimbulkan terjadinya tanah longsor. Kasus tanah longsor di Indonesia sudah sangat sering terjadi, dengan rata-rata curah hujan yang tergolong cukup tinggi, yaitu 2000-3000 mm per tahun menjadi salah satu faktor utama terjadinya bencana tanah longsor.Â
Perkembangan kasus tanah longsor di Indonesia menjadi topik pengamatan dari Johanes Agustian S selaku mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2022/2023 yang secara bersamaan sedang melakukan kegiatan KKN di Desa Plakaran. Desa Plakaran merupakan desa yang terletak di Kabupaten Pemalang, lebih tepatnya pada Kecamatan Moga. Desa ini terbagi atas tiga Dusun, yaitu Dusun Limbangan, Dusun Plakaran Krajan, dan Dusun Benjaran. Dari hasil pengamatan dan analisis yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa pada beberapa titik di Desa Plakaran, lebih tepatnya pada Dusun Limbangan dan Plakaran Krajan sering terjadi bencana tanah longsor yang telah merugikan masyarakat seperti kerugian materi bahkan sampai terdapatnya korban jiwa. Hal itu diketahui terjadi diakibatkan pengaruh curah hujan yang tinggi serta jenis tanah yang terdapat pada Desa Plakaran cenderung berupa tanah lempung yang memiliki sifat lengket dan lemah pada saat terkena kadar air yang tinggi. Dengan adanya faktor struktur lokasi pembangunan rumah yang saling menimpa, menambahkan potensi terjadinya tanah longsor dikarenakan tanah lempung tersebut tidak mampu untuk menahan beban yang berat ketika berada pada kondisi lemah.
Dengan berbagai informasi pasca yang didapatkan, ataspula rasa simpati serta keresahan dari banyak masyarakat mendatangkan ide untuk membuat suatu peta dengan informasi titik-titik kerawanan terjadinya tanah longsor sebagai salah satu program kerja. Walaupun dari kasus yang ada tidak semua daerah atau dusun pada Desa Plakaran yang mengalami bencana tanah longsor, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadinya tanah longsor pada daerah lain di desa ini.Â
Peta kerawanan bencana tanah longsor yang dibuat menampilkan kesuluruhan daerah Desa Plakaran dengan warna-warna yang menginterpretasikan tingkat kerawanan terjadinya longsor.
Dapat dilihat pada peta tersebut warna-warna yang menjelaskan tingkat kerawanan terjadinya tanah longsor, seperti;
- Warna Hijau Tua = Daerah sangat tidak rawan
- Warna Hijau Muda = Daerah tidak rawan
- Warna Kuning = Daerah lumayan rawan
- Warna Oranye = Daerah rawan
- Warna Merah = Daerah sangat rawan
Dari kenampakan peta tersebut, diketahui pada Dusun Krajan terdapat satu titik sangat rawan terjadinya tanah longsor dan pada Dusun Limbangan banyak titik rawan sampai sangat rawan tanah longsor.Â
Peta kerawanan tanah longsor ini dibuat berdasarkan data curah hujan 5 tahun, tata guna lahan pada desa, sejarah geologi pembentukan daerah, serta kondisi struktur geologi yang ada. Data-data tersebut didapatkan dari berbagai sumber, tidak ketinggalan juga dilakukannya observasi langsung ke seluruh bagian desa untuk mengetahui gambaran keadaan ketika sebelum ataupun sesudah hujan untuk memperkuat informasi data.Â
Hasil akhir dari program kerja, yaitu poster dengan bentuk peta ini akan dipajang di Balai Desa Plakaran yang terletak pada Dusun Krajan. Harapannya adalah peta ini dapat mengingatkan serta memberi informasi tambahan tentang bencana tanah longsor yang pada akhirnya menambahkan tingkat kewaspadaan serta mitigasi kepada masyarakat Desa Plakaran yang termasuk diantaranya badan perangkat desa dan juga masyarakat umum. Dari hasil perkembangan ide awal dan proses pembuatan peta, masyarakat memberikan banyak respon positif serta menambahkan ketertarikan masyarakat untuk mengetahui lebih dalam terkait bencana tanah longsor. Semoga kedepannya permasalahan mengenai bencana tanah longsor dapat dikelola dan diantipasi dengan baik oleh Desa Plakaran dan juga seluruh daerah di Indonesia tercinta.
Penulis: Johanes Agustian - - Teknik Geologi - - Fakultas Teknik Universitas DiponegoroÂ