Setibanya di rumah, kami lanjutkan dengan santap malam bersama diselingi obrolan ringan. Si kecil Tiza masih sedih. Beberapa anak bernegosiasi dengan perasaan mereka sendiri dan berupaya mengenali diri mereka. Momen kesedihan adalah jembatan pengenalan terbaik, begitu pula yang dialami Tiza kecil. Kami menutup malam Natal dengan menceritakan kembali kisah Varel hilang namun mengisinya dengan tambahan kelucuan di sana-sini. Selamat Natal untuk kita semua, bersukacitalah selalu karena beberapa kehilangan adalah bagian penting pengalaman universal manusiawi kita.
                                                        Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H